WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Balai Kelurahan Gedong, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, digelar acara peluncuran Kampung Siaga Covid-19. Sementara itu, Pemkab Wonogiri masih melarang warganya menggelar hajatan, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Peluncuran Kampung Siaga Covid di Kelurahan Gedong, dihadiri Babinsa Gedong Koramil-13 Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, Serda Nardi, anggota Polsek Pracimantoro, Aiptu Ratman dan Bripka Ahmadi, para relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Sekretaris Kelurahan (Sekel) Sucipto, dan Kepala Urusan (Kaur) Kesra Katijan.
Kepala Kelurahan Gedong, Tamzis, menjelaskan, tujuan pembentukan Kampung Siaga untuk membangkitkan kesadaran warga dalam turut serta melaksanakan pencegahan pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19. Juga untuk mempersiapkan warga masyarakat menyongsong tatanan kehidupan baru New Normal.
Kepada warga, dipahamkan tentang pentingnya mentaati protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona. Yakni pentingnya membudayakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), rajin cuci tangan memakai sabun, membiasakan diri memakai masker manakala bepergian.
Jaga Jarak
Warga masyarakat juga dipahamkan untuk senantiasa jaga jarak dan menghindari kumpul-kumpul. Hal ini sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah tentang pentingnya melaksanakan physical distancing dan social distancing.
Seperti diberitakan kemarin, pasien positif corona di Kabupaten Wonogiri bertambah satu orang. Yakni seorang pria berinisial S (42), warga Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, yang selama ini boro (merantau) berjualan mie ayam ke Cikarang, Jabar.
Yang bersangkutan mudik ke Wonogiri, karena diketahui positif corona, kini menjalani perawatan di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri. Jumlah pasien positif corona di Kabupaten Wonogiri kini berjumlah dua orang. Seorang pasien positif corona, sebelumnya menjalani karantina mandiri di Kecamatan Purwantoro, Wonogiri.
Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Wonogiri, mencatat, jumlah pasien positif corona di Wonogiri ada 13 orang. Perinciannya, masing-masing satu dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mendiri di rumahnya, serta seorang meninggal. Sepuluh pasien positif lainnya berhasil sembuh.
Zona Kuning
Untuk Pasien Dengan Pengawasan (PDP) sebanyak 65 orang. Perinciannya, dua dirawat di rumah sakit, 57 sembuh dan 6 meninggal. Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) ada sebanyak 854 orang, terdiri atas 35 dalam pemantauan dan 819 selesai pemantauan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, menyebutkan, Wonogiri masuk kategori kabupaten zona kuning. Di Jateng, ada 10 kabupaten/kota yang masuk zona kuning.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, masih melarang warganya menggelar hajatan. Juga melarang semua Kepala Desa (Kades), Lurah dan Camat, menerbitkan surat jalan bagi kaum boro yang akan kembali merantau. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona.
Pemkab Wonogiri, juga masih melarang penyelenggaraan Car Free Day (CFD) yang biasa digelar setiap Minggu pagi di ruas Jalan Pemuda Kota Wonogiri. Objek wisata dan tempat pelancongan di Kabupaten Wonogiri, juga belum diizinkan untuk dibuka.
Bambang Pur