WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Warga miskin pasangan suami istri Sutimin-Karni, bermukim di gubuk yang berada di tepi Alas (Hutan) Ketu, Wonogiri, dekat dengan aliran Sungai Bengawan Solo. Tepatnya di tanah milik Perhutani Lingkungan Salak RT 2/RW 3, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.
Meski berstatus sebagai keluarga miskin dan sejak 16 bulan lalu memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), tapi pasangan suami-istri berusia 50 dan 60 tahun tersebut, tidak pernah memperoleh Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT).
Ini menjadi sesuatu yang ironis. Karena pasangan suami-istri itu juga tidak pernah memperoleh bantuan sosial lainnya dari pemerintah. Meski di musim wabah virus corona ini, pemerintah banyak mengucurkan beragam bantuan kepada warga tak mampu, terlebih mereka yang terdampak pandemi Covid-19.
Dengan lugu, pasangan suami-istri itu bertutur tentang keterpurukan nasib hidupnya. Karena tidak punya bahan pangan, pernah selama tiga hari tidak makan.
Bantuan Sembako
Untuk bertahan hidup, sehari-hari membuat arang dari tonggak kayu, yang kemudian dijual ke warung sate. Peduli pada nasib pasangan suami-istri tersebut, Selasa (2/6), Kapolsek Wonogiri Kota AKP Dr Dwi Krisyanto, mengirimkan tim untuk memberikan bantuan sembako.
Tim Bakti Sosial (Baksos) Polsek Wonogiri Kota ini, dipimpin Kanit Reskrim Ipda Bunal Eko Trilaksono, beserta Kanit Sabhara Ipda Darmin, Kasi Humas Aiptu Sugiarto dan Bripda Yoga Adi S. Mereka datang ke gubuknya, untuk memberikan bantuan sembako kepada warga miskin yang terdampak pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 tersebut.
Nasib Sutimin-Karni yang tidak mendapatkan bantuan ini, sebelumnya sempat viral di media sosial (Medsos), dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Sebab, meskipun kondisinya miskin, pasangan suami-istri tersebut selama ini tidak mendapatkan bantuan. Meski pemerintah belakangan ini, banyak mengucurkan beragam jenis bantuan sosial kepada warga tidak mampu, terlebih di musim wabah virus corona sekarang ini.
Bambang Pur