blank
RAKOR : Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya bersama Forkopimda dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten menggelar rakor di Menara Wijaya, Kamis (16/4/2020)

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Seluruh desa di Kabupaten Sukoharjo diminta menyiapkan 14 rumah singgah untuk isolasi pemudik.

Instruksi tersebut disampaikan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya usai menggelar Rakor Penanganan Covid-19 di Gedung Setda Terpadu Menara Wijaya, Kamis (16/4/2020).
“Rumah-rumah singgah itu nantinya dipergunakan untuk mengisolasi warga yang datang dari perantauan. Kenapa harus 14 jumlahnya setiap desa, sebab pemudik itu pulangnya tidak bareng, jadi bisa dipisah-pisah,” tegas Bupati Wardoyo.
Menurut bupati, langkah yang diambil itu adalah bentuk antisipasi agar penularan Covid-19 bisa diminimalisir. Sehingga para pemudik bisa dipantau dan mendapat pelayanan yang baik.
Menngenai biaya operasional termasuk penyediaan kebutuhan bagi pemudik yang dikarantina, Bupati mengatakan desa bisa menggunakan Dana Desa. Dengan catatan, semua harus dipertanggungjawabkan tidak asal mengeluarkan anggaran.
“Bisa juga nanti dengan sistim gotong royong dimana warga setempat membuat dapur umum untuk masak dan disajikan pada pemudik yang dikarantina,” imbuh bupati.
Di satu sisi,  selain menyiapkan jaring pengaman sosial (JPS) bagi warga yang terdampak corona, Pemkab Sukoharjo juga sudah menyalurkan bantuan masker untuk warga Sukoharjo sebanyak 250 ribu.
Masker itu diserahkan ke kecamatan yang diteruskan ke desa hingga tingkat RT. Satu RT jatahnya satu kotak berisi 50 masker, jadi satu KK satu masker.
“Pemerintah hanya meminta agar warga benar-benar mematuhi imbauan. Jangan keluar ke kerumunan, gunakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan menggunakan sabun. Ini adalah cara ampuh memutus rantai penyebaran Covid-19,” tegas Bupati.
Soes

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini