blank
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto mengenakan pita hitam saat menggelar jumpa pers di Menara Wijaya, Senin (13/4/2020). Foto: Soes

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Ada yang berbeda dari konferensi pers yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Senin hari ini. Juru bicara Gugus Tugas mengenakan pita hitam di lengan.

Pemasangan pita hitam tersebut bukan tanpa alasan. Pita itu sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas penolakan pemakaman jenazah salah satu perawat di Semarang, beberapa hari lalu.

“Pita hitam ini sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas penolakan pemakaman salah satu perawat di Semarang. Kami sangat menyayangkan hal itu sampai terjadi,” jelas juru bicara Gugus Tugas, Gani Suharto, Senin (13/4/20).

Menurut dia, meski saat ini sudah ada warga yang diproses oleh kepolisian terkait dengan penolakan itu, namun pihaknya benar-benar prihatin. Sebab petugas yang berada di garda terdepan melawan covid-19 mendapat perlakuan seperti itu. Karena itu, dalam beberapa hari ke depan pita hitam itu akan terus menempel di bajunya.

“Kami berharap kasus itu tidak akan pernah terjadi lagi di negeri ini. Khususnya di Kabupaten Sukoharjo,” ujar DIrektur RSUD Ir Soekarno, Sukoharjo ini.

Di satu sisi, pihaknya mengimbau masyarakat tetap mematuhi apa yang menjadi imbuaan pemerintah. Yaitu tetap berada di rumah, menjaga jarak dan selalu cuci tangan dengan sabun dan hidup sehat. Karena untuk saat ini hanya itu cara yang efektif untuk memutus penyebaran virus corona yang sudah melanda di belahan duinia ini.

Soes-trs

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini