blank
Personel BPBD Kabupaten Wonogiri naik ke atap untuk membuka genting. Tujuannya agar ribuan kelelawar yang bersarang di bawah genting, berhamburan terbang meninggalkan sarangnya.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam rangka mengantisipasi wabah virus corona, ribuan ekor kelelawar (Chiroptera) diusir dari sarangnya. Yakni dari atas palfon langit-langit bagian atap gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Pengusiran dilakukan Rabu (18/3), oleh Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri. Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, langkah pengusiran dilakukan atas permintaan pihak sekolah. Karena khawatir, binatang kelelawar yang bersarang di atas plafon langit-langit ruang atap di tiga lokal kelas tersebut, dapat menjadi pemicu penyebaran virus corona.

Kekhawatiran itu dapat dimaklumi, mengingat saat ini wabah virus corona tengah mengguncang dunia. Bahkan di pusat perdagangan binatang di Pasar Depok, Solo, telah lebih dulu dilakukan pemusnahan komoditas binatang kelelawar, codot dan kalong.

blank
Pada bagian ruang atap bawah genting, dipasangi lampu penerangan listrik dan penyinaran dari genting kaca, supaya menjadi terang benderang.

Virus Corona
Keberadaan ribuan binatang kelelawar yang bersarang di bagian atap 3 lokal kelas SD Negeri 2 Sidoharjo, Wonogiri tersebut, telah  menimbulkan kekhawatiran bagi para tenaga pendidik, murid dan warga sekitar. Ini terkait merebaknya virus corona yang memunculkan wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID19) belakangan ini.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, upaya pengusiran dibantu oleh para Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Mojoreno, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Caranya, diawali pembersihan sarangnya dan membuka beberapa  atap genting. Setelah kelelawarnya pada berhamburan terbang keluar, di ruang tersebut, kemudian dipasangi lampu penerangan listrik. Juga dipasangi genting kaca, tujuannya, agar ruang yang dulu menjadi sarang kekelawar tersebut, menjadi terang benderang supaya tidak disukai kelelawar lagi.

blank
Ketika ruang bawah genting dipasangi lampu listrik dan terang benderang, maka harapannya tidak lagi menjadi sarang kelelawar.


”Langkah pengusiran dilakukan dengan cara tidak dimatikan,” tegas Bambang Haryanto. Pertimbangannya, bila dimatikan dapat menimbulkan dampak lain, yakni timbulnya bakteri yang dapat menggangu kesehatan bagi warga sekolah termasuk para anak didik.

Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini