blank
Sekdinkes Ekaningtyas (jilbab pink) dan dr Darus (batik) saat diwawancara awak media
PURWOREJO(SUARABARU)-Pemkab Purworejo telah memantau warganya yang baru pulang dari negara-negara terpapar corona. Pantauan dilakukan sejak Bulan Januari, saat awal flu yang disebabkan oleh virus Covid-19 itu merebak. Mereka diberi kode ODP 1-6, yang berarti orang dalam pantuan (ODP).
Lima ODP telah lolos pantauan dan satu orang dengan kode ODP 6 masih dalam pantauan hari keenam. Hal tersebut dijelaskan oleh juru bicara Dinas Kesehatan dr Darus kepada wartawan yang menemuinya di kantor sore ini (12/3).
“Hari ini adalah hari keenam pantauan, jadi tinggal 8 hari lagi. Sebelumnya lima warga yang baru pulang dari luar negeri sebagai TKI, TKW dan ABK telah lolos dari pantauan karena lebih dari 14 hari tidak menunjukkan gejala seperti terpapar CoVid-19,” kata Darus  yang juga Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ini.
Dalam wawancara yang juga didamoingi oleh Sekdinkes Ekaningtyas, Darus juga menegaskan bahwa keenam orang tersebut hanya dalam pantauan, bahkan suspect (diduga) pun belum. Ada empat istilah kriteria sebelum seseorang dikonfirmasi menderita flu corona. Pertama adalah  oran dalam pemantauan (ODP), orang dalam pengawasan, probable (statusnya di atas suspect) dan confirm (berdasar hasil lab) positif terkena virus covid-19.
“Gejala corona adalah demam di atas 39°, batuk, pilek dan mengalami pneumonia. Serta yang paling penting, dia memiliki riwayat perjalanan dari negara yang terpapar corona,” lanjut Darus.
blank
RSUD Tjitrowardojo

Sebelum masuk Indonesia, mereka harus memperoleh HAC (Health Allert Card) yang dikeluarkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) laut dan udara. Bahkan di bandara sudah ada alat thermo scanner, jika demam tinggi maka akan segera dikarantina.

“Masyarakat harus cermat dalam membaca berita. Saya sebelumnya belum pernah diwawancara oleh wartawan terkait lima orang yang terkait corona tapi tiba-tiba ada beritanya,” tegas Darus.
Bahkan Pemkab Purworejo telah menunjuk Dinas Kesehatan sebagai satu-satunya pihak yang boleh mengeluarkan statemen mengenai corona. Dinkes juga telah menunjuk Dokter Darus sebagai juru bicara kasus corona.
“Masyarakat supaya tidak panik. Jaga kesehatan, kalau batuk atau pilek sebaiknya ditutup, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin. Mengurangi salaman terutama bagi yang sakit harus menjaga jarak.”
Flu yang disebabkan virus sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, dengan daya tahan tubuh yang kuat. Untuk itulah, masyarakat dihimbau untuk makan yang banyak dan bergizi  serta olah raga rutin.
Usulkan RSUD Rujukan
Dalam kesempatan itu, Darus juga menjelaskan bahwa Dinkes akan mengembangkan RSUD Tjitrowardojo sebagai rumah sakit rujukan bagi penyakit Corona.
“Ada kriteria yang harus dipenuhi sebagai RS rujukan. Harus memiliki kamar isolasi bertekanan negatif, memiliki dokter spesialis paru, harus memiliki alat perlindungan diri (APD) dan kesiapan pengambilan serta pengiriman swap cairan dari tenggorokan/hidung,” terang Darus.
RSUD Tjitrowardojo, menurut Darus, saat ini telah memiliki memiliki  enam kamar isolasi.
Kebijakan mengusulkan RSUD Tjitrowardojo sebagai RS rujukan berdasarkan lini kedua kebijakan Dinas Kesehatan Prov Jateng yang rumah sakit rujukan covid-19 di setiap kabupaten/kota.
Taletha-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini