BLORA (SUARABARU.ID) – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, mengirim 63 orang mahasiswa beragam jurusan (program) pendidikan melaksanakan KKN PPM Tematik di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Mahasiswa yang menenjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan masyarakat (PPM) Tematik, Kamis (9/12/2020), diterima Bupati Blora, H. Djoko Nugroho, di ruang pertemuan Setda setempat.
Rombongan KKN PPM, dipimpin Fahmi Arifan, pejabat Kepala Pusat Pelayanan KKN LPPM Undip, didampingi Sri Winarni, koordinator Dosen KKN Undip Semarang.
Tampak pejabat Blora yang ikut menerima rombongan KKN, Kepala Bappeda H. Samsul Arief, Kadin PMD Hariyanto, para Camat dan Kepala Desa yang menjadi lokasi KKN.
Prosesi penerimaan mahasiswa sekaligus penerjunan ke lokasi KKN, dilakukan Bupati Djoko Nugroho, yakni dengan pemakaian jaket almamater Undip kepada dua perwakilan mahasiswa.
Kepala Pusat Pelayanan KKN LPPM Undip, Fahmi Arifan, menyampaikan selama kurang lebih satu bulan kedepan ada 63 mahasiswa dari beragam jurusan (program) pendidikan melaksanakan KKN PPM Tematik di Blora.
“KKN PPM-Tematik akan dilaksanakan selama 38 hari, mulai 9 Januari hingga 15 Februari 2020 di delapan Desa,” jelas Fahmi.
Nikah Dini
Delapan desa itu, terdiri Desa Tempuran, Tambaksari, Patalan, Purwosari, Temurejo (Kecamatan Blora Kota), Desa Geneng, Jomblang, Ngampon (Kecamatan Jepon), tambahnya.
Pelaksanakan KKN-PPM Tematik kali ini, lanjut Fahmi, bertema : Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Perilaku Sehat, Penerapan Teknologi Tepat Guna, Optimalisasi Desa Wisata untuk program pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting.
Bupati Djoko Nugroho, menerima dengan bvaik mahasiswa KKN PPM, dan siap menempatkan mahasiswanya untuk KKN di daerahnya selama sekitar 38 hari dio delapan desa.
Blora, lanjutnya, bukan daerah pantai utara (pantura) Jawa dan bukan jalur selatan Jawa, letaknya di tengah-tengah, hutannya luas. Disini masih banyak kasus stunting dan pernikahan dini.
Untuk itu, Bupati Djoko Nugroho berharap mahasiswa selama KKN bisa memetakan permasalahan desa dan mengembangkan potensinya melalui pemberdayaan masyarakat.
“Kami sangat berharap mahasiswa bisa melakukan transfer ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang positif kepada para pemuda desa,” harapnya.
Dengan transfer ilmu, pengetahuan dan pengalaman kepada warga dan pemuda desa, bisa memotivasinya agar mereka berperan aktif membangun desanya, menggali potensi desa serta tidak boro (kerja) keluar daerah.
Bupati berpesan kepada para Camat dan Kepala Desa, agar memberikan bimbingan mahasiswa KKN, mendorong menyusun program kegiatan maupun hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Wahono/mm