SEMARANG (SUARABARU.ID) -Upaya Pemkot Semarang manjadikan Kota Layak Anak terus diusahakan bekerjasama dengan pihak swasta. Salah satunya kemarin menggelar sosialisasi Kelurahan Ramah Anak melalui pemeriksaan kesehatan, edukasi kesehatan, kesejahteraan dasar, di balai RW XV Kelurahan Tanjung Mas , bersama Indonesia Power Unit (PGU), IZI (Iniziatif Zakat Indonesia) Jawa Tengah dan Yayasan Anantaka .
Kegiatan ini diikuti 300 warga dan 100 balita yang difasilitasi organisasi pemerintah daerah ( OPD) terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, TP PKK Kota Semarang, Lurah Tanjung Mas dan Puskesmas Tanjung Mas. Acara dibuka Camat Semarang Utara Arieceto Magno Da Silva sekaligus secara simbolik memberikan obat dan makanan tambahan untuk balita . Acara Sosialisasi Kelurahan Ramah Anak ini dilanjutkan pemeriksaan kesehatan , edukasi makanan sehat dan gizi seimbang untuk anak-anak
Arieceto Magno Da Silva mengapresiasi atas partisipasi dunia usaha dalam hal ini Indonesia Power dalam mendukung Kota Layak Anak.“Ini merupakan wujud komitmen dari dunia usaha untuk mendukung Kota Layak Anak melalui program pendampingan Kelurahan Ramah Anak.Pemerintah Kota tidak bisa berjalan sendiri.Butuh peran serta dari lembaga masyarakat, dunia usaha dan media dalam pelaksanaannya”,jelasnya
Sementara itu Dharmawan HS – SPS , humas PT Indonesia Power Semarang PGU mengatakan Kelurahan Ramah Anak untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di lingkungan Tambak Lorok.”Ini merupakan program Indonesia Power Care yang diharapkan bisa dirasakan manfaatnya untuk masyrakat di Tambak Lorok” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Tsaniatus Solihah Direktur Pendidikan Yayasan Anantaka yag konsen terhadap permasalahan anak. “Sudah saat nya kita bergerak bersama untuk mewujudkan Semarang Kota Layak Anak.Pemerintah, lembaga masyarakat, dan dunia usaha bergerak bersama untuk mewujudkannya”, katanya.
Terus Meningkat
Pemkot Semarang sudah banyak mengembangkan dan meningkatkan program pemenuhan hak anak dari semua cluster yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak , mulai dari pemenuhan hak sipil kemerdekaan. Kota Semarang sudah mencapai 85% pemenuhan akta kelahiran untuk anak melalui Dinas Kependudukan Catatan Sipil, peluncuran Universal Health Coverage (UHC) yang merupakan pemenuhan hak atas kesehatan untuk semua masyarakat di Kota Semarang,pembuatan taman ramah anak, pendeklarasian Sekolah Ramah Anak SD dan SMP . Predikat yang diterima pun terus meningkat mulai dari Pratama pada tahun 2017, meningkat Madya di tahun 2018 dan meningkat lagi Nindya di tahun 2019.
Dikatakan oleh Tsaniatus Solihah, tantangan di Kota Semarang adalah bagaimana kecamatan dan kelurahan juga mendukung dengan mewujudkan dan mengembangkan ramah anak.
Indonesia Power Semarang PGU (Power Generation Unit) tahun 2020 nanti akan mulai mengembangkan program Community Development yang merupkan salah satu program CSR nya dengan membuat program Kelurahan Ramah Anak di Kelurahan Tanjung Mas yang merupakan daerah Ring I mereka. Pelaksanaan program ini akan bekerjasama dengan Yayasan Anantaka dan IZI Jawa Tengah.
Humaini/sol