blank
JADI CIBIRAN: Lampu hias berbentuk tulisan “Selamat Datang” yang terpasang di ujung Jalan Kartini, Kota Rembang, menjadi cibiran banyak orang, karena terkesan asal pasang.(Avian A)

REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, Jawa Tengah, terus melakukan berbagai upaya untuk menambah keceriaan Hari Jadi ke-278 Kota Rembang.

“Peringatan Hari Jadi Kota Rembang tahun ini harus lebih semarak dan meriah,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Subakti, kepada suarabaru.id, Jumat (19/7).

Itu sebabnya, berbagai kegiatan telah dan akan dilakukan hingga puncak acara tanggal 27 Juli 2019. Sekarang ini, kantor, organisasi perangkat daerah (OPD), bahkan sebagian warga memasang umbul- umbul, lampu hias, dan banner bergambar tema dan logo hari jadi kota yang menjadi pusat pemerintahan daerah itu.

Sekda juga mengaku sudah membuat surat edaran, dengan nomor 050/ 1884/ 2019 tertanggal 5 Juli 2019 yang ditujukan kepada semua OPD. Isi surat itu, OPD diminta ikut mensosialisasikan peringatan hari jadi kepada masyarakat.

Dari pantauan wartawan media online ini , sejumlah kantor, OPD, termasuk lembaga swasta dan perbankkan di Kota Rembang sudah berhias diri, Mereka menata bagian depan dengan berbagai pernak-pernik lampu hias.

Pejabat itu menjelaskan, dengan banyakmya lampu hias di malam hari, diharapkan Rembang di umur 278 tahun ini bisa lebih bersinar dari sebelumnya.

“Mudah-mudahan dengan momentum hari jadi ini Kabupaten Rembang bisa lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera,” katanya berharap.

Meski pihak pemerintah daerah sudah menyatakan kesungguhannya, namun sebagian warga menilai masih ada OPD yang kurang sungguh-sungguh dalam menyambut hari jadi. Mereka mencontohkan pemasangan lampu hias di Jalan Kartini, terkesan seadanya.

“Ada lampu yang dibuat tulisan “selamat datang” yang dibentangkan di ujung jalan Kartini, terkesan asal pasang. Jika dipandang sangat jelek dan tak ada nilai seninya,” ujar Yanto, warga Keluruahan Leteh.

Seharusnya, Pemkab Rembang mempelopori membuat lampu hias yang besar dan bagus dan dipasang di tempat-tempat strategis untuk umum, sehingga pada malam hari nampak spektakuler. “Jangan seperti sekarang ini, buat patung saja kaya buatan anak kecil,” katanya.(suarabaru.id/Avian A)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini