blank
PEMERIKSAAN BARISAN: Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho melakukan pemeriksaan barisan saat apel gelar pasukan pengamanan Hari Waisak, Sabtu (18/5). (ach)

BOROBUDUR – Sebanyak 1.238 pasukan gabungan TNI-Polri melakukan pengamanan perayaan Hari Raya Waisak Nasional 2563 BE/2019. Mereka mengamankan prosesi Hari Waisak yang berpusat di Candi Mendut dan Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu dan Minggu (18/5-19/5).

Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adi Nugroho mengatakan hal itu usai gelar pasukan di Lapangan dr Soepardi, Mungkid, Sabtu (18/5). Pengamanan dilakukan sejak Sabtu sehubungan dilakukannya prosesi kirab api dan air suci dari Candi Mendut sampai Borobudur. Pengamanan gabungan itu berasal dari Polda Jateng, Polda DIY, polres se eks-Polwil Kedu. Diberlakukan pola penyekatan arus terkait prosesi sejak pukul 11.00 sampai 16.00. ”Kami minta pengertian masyarakat,” katanya.

Pengamanan dengan jumlah personel yang cukup banyak itu untuk antisipasi kerawanan terorisme. Kemungkinan ada yang tidak suka dengan kegiatan prosesi agama seperti itu. Apalagi prosesi kirabnya berjalan kaki dari Candi Mendut sampai Borobudur sejauh 3,7 kilometer.

Dia meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi yang berkaitan adanya pengumpulan massa yang mungkin akan mengganggu. Kalau ada apa-apa polisi minta didukung, karena jumlahnya terbatas. ”Masyarakat bisa membantu polisi,” imbuhnya.

Dijelaskan pula, di jalur Sawitan, Kota Mungkid, utamanya sekitar Candi Mendut dan Borobudur dilakukan sistem buka tutup arus lalu lintas. Agar jangan sampai ada yang sembarangan parkir. ”Itu demi kenyaman masyarakat dan umat Budha yang melakukan ibadah,” ujarnya.

Kapolres menambahkan, diberikannya pengamanan seperti itu lantaran Borobudur menjadi pusat perhatian dunia. Sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari petugas pengamanan. Kegiatan pengamanan dimulai dari Sabtu pagi (18/5) hingga Minggu (19/5).
AKBP Yudianto Adi Nugroho menambahkan, dalam kegiatan tersebut selain dihadiri tokoh masyarakat dan agama juga ada tokoh nasional seperti Menteri Agama dan sejumlah pejabat lain. Oleh karena itu pengamanan harus mengambil langkah antisipasi. ”Petugas pengamanan harus siaga, waspada, fokus mengawal prosesi. Puncak kegiatan pemukulan lonceng Waisak pukul 04.00 Wib pada Minggu (19/5),” imbuh Yudi.

suarabaru.id/ach

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini