SOLO- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berencana menerapkan program nomor ganjil genap bagi kendaraan bermotor roda empat dan selebihnya yang melintas di jalan tol selama masa Lebaran. Wacana demikian merupakan antisipasi untuk mencegah terjadinya kemacetan di ruas tol seiring meninggkatnya jumlah kendaraan yang melintas di jalur bebas hambatan pada masa arus mudik dan balik .
Proyeksi arus mudik dan balik Lebaran 2019 akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun masih harus dipikirkan peningkatan penggunaan jalan tol Jakarta- Surabaya sehingga menjadi boomerang di satu titik’, terang Menhub Budi Karya Sumadi kepada wartawan di Solo, Sabtu (4/5).
Menhub Budi Karya Sumadi ketika melakukan kunjungan dinas ke Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi Solo mengatakan, kemungkinan terjadi kepadatan arus lalu lintas selama masa lebaran mendapatkan perhatian presiden. Kepala Negara selain menyarankan perlu dipikirkannya pemberdayaan jalur lama (non tol) antara Jakarta – Surabaya selama masa Lebaran. Juga meminta dilakukan pemberdayaan rest area sebagai satu kegiatan ekonomi masyarakat terutama UMKM.
Dari sini tercetus penerapan nomor ganjil dan genap secara bergantian bagi kendaraan bermotor yang melintas di ruas tol. Diyakini program yang saat ini masih terus digodok bakal mampu mengelola volume kendaraan secara signifikan. Sebagai gambaran bila hari ini kendaraan bernomor ganjil melintas di ruas tol, maka mobil nomor genap hanya diperbolehkan melintas di jalur lama.
Hari berikutnya diterapkan peraturan sebaliknya yakni nomor ganjil melintas di jalur reguler dan nomor genap diizinkan melaju di ruas tol. Namun wacana ini masih terus digodok dengan pemerintah daerah dan kepolisian. Bila disetujui akhir minggu depan bakal diumumkan.
Menyinggung besaran tarif pesawat terbang pada masa angkutan lebaran diakui dilematis. Karena secara aturan Kemenhub sudah menetapkan tarif batas atas dan bawah . Sebagai regulator hanya itu yang bisa dilakukan.
Kemenhub bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan melakukan engevaluasiapakah tarif batas atas itu bisa diturunkan. Yang menjadi pertanyaan apakah hal itu adil mengingat soal tarif itu sudah dua tahun tidak naik kok malah turun. Karena itu pijhaknya tidak akan menetapkan secara sepihak.
“Saya akan mendengar banyak pihak agar tak jadi bumerang. Tetapi saya konsern sekali masyarakat dibawah butuh tarif dengan harga terjangkau. Untuk itu saya hanya bisa minta kepada maskapai untuk lebih banyak volutary dengan memberikan tarif yang terjangkau untuk saat lebaran ini”, jelasnya.
Sementara itu Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Ir Zulfikri melaporkan, jalur ganda kereta api lintas utara yang menghubungkan Jakarta- Surabaya telah selesdai 100 persen. Sedangkan untuk lintas selatan, jalur double track yang menghubungkan Bogor – Surabaya lewat Kroya dan Solo kondisinya masih bervariasi.
Diharapkan pada akhir tahun 2019 double track yang menghubungkan ruas Kroya – Kutoarjo – Yogya- Solo- Madiun – sampai Jombang sudah selesai dan dapat dioperasikan penuh. Mengenai pembangunan rel kereta bandara Solo Balapan – Bandara Adi Soemarmo progresnya sudah mencapai 79 persen. Ditargetkan awal Juli 2019 kereta Bandara sudah beroperasi.
Di sisi lain juga tengah dilakukan lelang terkait elektrifikasi ruas Yogya- Klaten. Barrulah program yang sama dilanjuitkan untuk ruas Klaten- Solo. Diharapkan pada akhir 2020 KA Pramek Yogya- Solo sudah menggunakan kereta listrik. Secara paralel juga telah disiapkan 10 train set kereta tambahan kereta baru yang tengah diproduksi di Madiun.
Suarabru.id/Adji W