BLORA – Pemkab Blora berencana membangun jembatan baru melangkahi kali Lusi, menghubungkan dua desa, yakni Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo menuju Desa Tutup, Kecamatan Tunjungan.
Untuk mematangkan proyek itu, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) turun lokasi, mengecek langsung proyek jembatan yang diperkirakan membentang sepanjang 40 meter.
“Maulai kita matangkan, Wabup dan sejumlah kepala OPD sudah cek lokasi,” kata Kepala Bappeda setempat, H. Syamsul Arief, Rabu (5/3).
Peninjuan kali ini, lanjutnya, dilakukan di sisi selatan sungai masuk wilayah Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, persisnya mulai dari perempatan Dukuh Teleng ke utara, atau sebelah barat makam desa.
Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, juga ikut turun ke lokasi untuk melihat dari dekat gambar titik pembangunan yang dibuat Bappeda, dan mengecek kesesuaiannya dengan kondisi lapangan.
Pembebasan Lahan
Demi mewujudkannya, membutuhkan pembebasan lahan untuk pembangunannya jembatan, yakni lahan tegalan dan tegakan jati kampung milik warga.
Ujung sisi utara sungai masuk wilayah Desa Tutup, titik jalan terakhir dengan jembatan hanya butuh pembebasan lahan lebih pendek, hanya sekitar 50 meter, tambah Syamsul Arief.
Para pimpinan OPD ikut turun ke tepi sungai, melihat kontur kemiringan tanah untuk memperkirakan besarnya pekerjaan pengurugan, dan pembuatan jalan.
Kepala Bidang Bina Marga Wilayah I, Sudarno, ST, menyampaikan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sudah menyiapkan rencana bentang jembatan kali Lusi tersebut.
Ditabahkan oelh Kepala Bappeda Syamsul Arief, jembatan baru nanti dibangun dengan lebar yang ideal, karena diproyeksikan bisa dukung jalur lingkar selatan.
Unutk jalur lingkar selatan, direncanakan mulai simpang empat Bangkle-Pelem-Kamolan-Sendangwungu-Buluroto-Tutup nyambung jalan raya Blora-Semarang.
“Setelah jembatan, besok dipikirkan pelebaran jalannya, jadi ya setahap-setahap dulu,” pungkas Kepala Bappeda setempat, Samsul Arief.suarabaru.id/wahono