SEMARANG – Suasana damai terlihat di Puri Gedeh Semarang, kediaman Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (28/1/2019). Siang itu, Gubernur Jateng dua periode itu mendapat tamu istimewa, yakni Wakil Gubernur Jateng era Mardiyanto, KH Achmad.
Datang seorang diri, mantan Wagub Jateng tersebut langsung disambut Ganjar di teras rumah dinasnya. Dengan senyum ramah, Ganjar langsung sungkem dan menuntun KH Achmad yang berjalan dengan bantuan tongkat penyangga itu menuju ruang audiensi di Puri Gedeh.
Keduanya kemudian bercengkrama dengan akrab sambil sesekali bercanda. Usai pertemuan selesai, Ganjar pun kembali menuntun KH Achmad menuju mobilnya layaknya seorang anak pada ayahnya sendiri..
“Ini sesuatu yang luar biasa, saya sebagai generasi penerus, anak muda yang bau kencur sangat senang dan bangga sekali dinasehati dan diberikan masukan oleh para pendahulu. Betapa senang dan bahagianya saya atas kepedulian beliau pada Jawa Tengah dengan memberikan masukan, nasehat dan wejangan pada saya,” katanya..
Ganjar menyebutkan, sebelum bertemu, KH Achmad mengirimkan pesan singkat pada mantan anggota DPR RI itu untuk datang bersilaturahmi. “Beliau luar biasa, tiba-tiba SMS ‘saya ingin bersilaturahmi.’ Tentu saya sangat menyambut baik hal itu,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, KH Achmad banyak membuka memori mengenai aset milik Pemprov Jateng yang dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Mendengar hal itu Ganjar terkejut, di usia yang tidak muda lagi, KH Achmad masih memiliki ingatan yang sangat tajam..
“Beliau mengingatkan perihal aset milik Pemprov Jateng, yang saat beliau menjadi asisten dan wagub dulu. Menurut beliau itu bisa memberikan keuntungan kepada Pemprov Jateng,” terangnya..
Satu persatu aset milik Pemprov Jateng disampaikan KH Achmad kepada Ganjar. Beberapa di antaranya bahkan Ganjar belum mengetahuinya. “Maka ini menjadi penting bagaimana pengelolaan pendataan aset di seluruh Jateng, apalagi aset produktif. Memori beliau luar biasa, maka seandainya nanti ada masalah, kami sudah mengetahuinya, ada saksi hidup yang bisa kami klarifikasi,” ucapnya..
Selain mengingatkan soal aset, KH Achmad juga mewanti-wanti terkait dengan perjanjian-perjanjian untuk aset tersebut. “Tadi diingatkan, hati-hati dengan perjanjiannya, jangan-jangan perjanjian dulu ndak bener, maka nanti akan kami buka semuanya agar lebih jelas,” pungkasnya.(suarabaru.id/mn)