blank
(Foto: rencanamu.id)

Kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi. Peran media tak hanya sebagai wadah yang menyuguhkan berita dan informasi saja, namun juga menerapkan elemen-elemen jurnalistik yang akan menentukan apakah sebuah media akan menjadi provokator atau media yang memproklamirkan perdamaian. Ini adalah persoalan tentang apakah seorang jurnalis mengerti atau tidak mengerti sama sekali dengan elemen-elemen jurnalistik. Hal ini tergantung dari penerapannya.

Jurnalisme harus menjadi perhatian masyarakat. Hal yang membedakan antara warga dan jurnalis, reporter dan editor, penonton dan produser, dan sebagainya adalah sifatnya yang kolaboratif. Tak ada salah satu atau beberapa bagian yang hilang, namun kabur melebur menjadi satu. Peran jurnalis akan menjadi lebih kompleks dan kritis.

Berita dibutuhkan sebagai pengikat warga dalam menjalani hidup, pelindung bagi warga, bahkan sebagai pengidentifikasi mengenai apakah sebuah media yang memberitakan informasi layak dijadikan sebagai panutan atau musuh. Kita membutuhkan berita untuk menjalani hidup kita, melindungi diri kita sendiri, mengikat satu sama lain, dan mengidentifikasi teman dan musuh. Jurnalisme hanyalah sistem pemasok informasi tentang kejadian yang diterima oleh masyarakat apakah berita tersebut mempengaruhi kualitas hidup, pikiran, atau budaya masyarakat.

Berita diciptakan sebagai “aliran sosial” informasi. Penulis Thomas Cahill, penulis beberapa buku populer tentang sejarah agama, mengatakan bahwa pandangan dunia, entah ketakutan atau keinginan yang tak terlihat merupakan cerita budaya.

Sisi terbaiknya, jurnalisme mampu bertahan sebab penyajiannya independen, dapat dipercaya, akurat, dan komprehensif. Seperti yang tertera dalam bukunya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001) berjudul The Elements of Journalism, What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (New York: Crown Publishers), ada 9 elemen yang wajib ditaati dalam jurnalistik, yakni:

  1. Kebenaran

Kebenaran jurnalistik bukan sekadar akurasi, tetapi praktis dan fungsional. Proses menyortir (sorting-out) dari kronologi awal, interaksi publik, sumber berita (newsmaker) dan jurnalis pada waktu dia menulis menjadi sebuah pertimbangan kebenaran informasi. Sebuah kebenaran dikatakan benar tanpa ada tendensi kepentingan tertentu (disinterested pursuit of truth). Seorang tersangka divonis bersalah atau tidak bersalah berdasarkan informasi yang diperolehnya dari polisi sehingga masyarakat menerima dalam konteks sosial menerima proses pengadilan karena itu memang diperlukan.

  1. Loyalitas

Loyalitas kepada masyarakat diperlukan adalah wujud implikasi perjanjian dengan publik. Kesetiaan ini adalah wujud dari independensi jurnalistik seiring dengan kewajiban sosial  terhadap masyarakat.

  1. Disiplin verifikasi

Disiplin verifikasi harus dipahami seorang jurnalis apakah informasi yang disampaikan merupakan bentuk hiburan (entertainment), propaganda, fiksi, atau seni. Disiplin ini berfokus tentang hal yang terjadi sebenarnya dalam sudut pandang obyektifitas penulis dengan mengikuti prinsip kerja sama (cooperative principle) yang meliputi 4 maksim yaitu quality, quantity, relation, dan manner. Informasi yang disampaikan harus benar, tidak ditambah dan tidak dikurangi (quality). Informasi juga tidak melebar ke mana-mana (quantity) dan relevan (relation), dan runtut (manner).

  1. Independen

Indepensi bukanlah netralitas. Menjaga jarak personal dengan tidak berpihak mana pun bahkan politik, agama, ras, ideologi, status sosial, dan gender. Peran sebagai jurnalis harus didahulukan.

  1. Pemantau independen terhadap kekuasaan

Jurnalis harus menjadi pemantau independen pemerintahan dan mengawasi mereka agar tidak terjadi ha-hal yang buruk yang bisa merusak tatanan masyarakat. Pemantauan ini sering disalahpahami dengan mengganggu privasi kenyamanan pihak. Istilah konglomerasi korporasi secara efektif mungkin akan menghancurkan independensi seorang wartawan.

  1. Forum kritik

Seyogyanya jurnalisme memuat forum kritik pembaca agar terjalin unsur kedekatan antara media massa online dengan pembaca. Pemantauan pembaca terhadap berita disampaikan bila ada informasi yang tidak benar atau benar. Penilaian sikap seorang wartawan menjadi bahan pertimbangan bagi kaum pembaca.

  1. Penyediaan informasi yang penting, menarik, dan relevan

Jurnalis harus pandai meramu informasi penting dengan menarik dan sesuai (relevan) dengan situasi sosial masyarakat. Sehingga maknanya akan tersampaikan kepada masyarakat.

  1. Informasi yang komprehensif dan proporsional

Jurnalis harus pandai menyampaikan berita dan informasi secara komprehensif dan proporsional sebagai kunci akurasi.

  1. Menyuarakan nurani masyarakat

Etika dan tanggung jawab media massa, wartawan, dan direksi media dipertaruhkan dalam panduan moral.

  1. Bertanggung jawab terhadap berita yang dibuat

Perkembangan baru dalam dunia digital menuntut media pers menampilkan informasi dan berita melalui media online, yaitu internet. Sehingga munculnya blog, jurnalisme online, jurnalisme warga (jurnalism citizens), jurnalisme komunitas (community journalism) dan media alternatif memberikan sumbangan pemikiran, opini dan gagasan, berita, dan sebagainya telah mendorong perkembangan jurnalisme.

Diana