blank
Peluncuran Tahapan Pemilu Serentak 2024 (Foto: Betira)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pemilihan umum (pemilu) merupakan arena kompetisi yang legal dan sah untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan. Selain ajang kompetisi, pemilu juga menjadi sarana integrasi, sekaligus arena musyawarah besar rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin serta menata kemajuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini disampaikan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari saat memberikan sambutan acara Peluncuran Tahapan Pemilu Serentak 2024 yang berlangsung di halaman Gedung KPU RI di Jakarta, Selasa (14/6) malam. Acara tersebut dihadiri para pimpinan/perwakilan lembaga tinggi negara. Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian hadir mewakili Presiden Joko Widodo. Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPD Nono Sampono juga hadir. Ketiganya memberikan sambutan.

Acara itu juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Muhammad dan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja. Hadir secara luring seluruh ketua, anggota, dan sekretaris KPU/KIP se-Indonesia. Sedangkan KPU/KIP kabupaten kota se-Indonesia hadir secara dari bersama stakeholder di masing-masing daerah, seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, pimpinan DPRD, Bawaslu, partai politik, ormas, dan media massa.

Hasyim Asy’ari menjelaskan bagaimana pemilu menjadi arena musyawarah besar. “Salah satu prinsip demokrasi kita adalah musyawarah untuk bermufakat. Dalam bermusyawarah, juga ada gambaran konflik karena masing-masing memiliki pandangan, pendapat, dan kepentingan. Tapi yang dicari dan dituju adalah mufakat. Oleh karena itu perlu kita memaknai bahwa pemilu adalah arena musyawarah besar rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, untuk menata kemajuan bangsa ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Hasyim Asy’ari.

 

Integrasi Bangsa

Hasyim, pria kelahiran Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah itu juga mengurai bagaimana Pemilu Serentak 2024 dengan seluruh tahapannya ini sebagai sarana memperkuat integrasi bangsa yang majemuk ini. Hasyim menyebut desain kepemiluan saat ini mendukung untuk itu.

Pemilu Serentak 2024 selain untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh parpol atau gabungan parpol, juga menjadi ruang parpol berjuang dan berkompetisi untuk meraih suara dan kursi. Akhirnya, masing-masing parpol yang mengusung pasangan calon pasti akan menahan diri walaupun sama-sama berebut suara dan kursi. “Menahan diri karena apa? Karena ada titik temu, yaitu punya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sama,” ungkap Hasyim.

Selain itu, tak terlalu lama setelah penetapan hasil pemilu nasional, partai apa, di kabupaten/kota mana, memperoleh suara/kursi berapa, itu akan dijadikan persyaratan untuk pencalonan kepala daerah melalui Pemilihan (Pilkada) Serentak November 2024. “Setelah berebut dan berkompetisi untuk mendapatkan suara dan kursi, partai politik akan berangkulan kembali, akan berkoalisi, akan bergabung kembali dalam mendukung atau mengusung pasangan calon kepala daerah,” demikian Hasyim memberikan gambaran proses dinamika demokrasi electoral dari pemilu ke pemilihan atau pilkada di 2024.

Ia meyakini desain kepemiluan ini memang ada konflik atau kompetisi, tetapi akan menjadi sarana mengendalikan diri untuk menjamin bahwa kompetisi itu akan berujung pada integrasi.

Di tengah tahapan Pemilu 2024 yang kini sudah berjalan, Hasyim mengingatkan bahwa KPU adalah lembaga layanan. Melayani dua pihak, yaitu pemilih dan peserta pemilu. “Karakter lembaga KPU adalah lembaga pelayanan. Layani pemilih dan peserta pemilu dengan senyum,” tandas Hasyim.

 

Meriah dan Antusias

Di Kabupaten Jepara, KPU melibatkan stakeholder untuk menyaksikan peluncuran tahapan pemilu 2024 itu. Kepala Kesbangpol, kepala Diskominfo, perwakilan Kodim dan Polres, kepala Kejaksaan Negeri, kepala Pengadilan Agama, ormas, Forum Komunikasi Umat Beragama, media massa dan perwakilan partai politik hadir. Mereka mengikutinya awal hingga akhir acara. Lima komisioner KPU Jepara Subchan Zuhri dan empat anggota KPU, Muntoko, Ris Andy Kusuma, Muhammadun, dan Siti Nurwakhidatun hadir bersama tamu undangan. Anggota Bawaslu jepara Kunjariyanto turut hadir. Sekretaris KPU Da’faf Ali, semua kasubbag dan staf juga berbaur dengan tamu undangan.

Di tengah mengikuti kegiatan itu, suasana menjadi meriah dengan tepuk tangan saat Hasyim Asy’ari menyapanya dengan sebutan Para Zoommiyyin dan Zoommiyyat. Sebutan itu sebagai perbandingan bahwa untuk yang hadir secara luring lazim disebut sebagai Hadirin dan Hadirat. Namun karena dari kabupaten/kota se-Indonesia mengikuti acara itu secara daring melalui Aplikasi Zoom Meeting, Hasyim menyebutnya dengan Zoommiyin dan Zommiyah.

Hasyim berharap dukungan berbagai pihak baik dari tingkat pusat, provinsi, maupun kabupate/kota untuk kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2024 ini. (kpujepara)

Alvaros – Betira