blank
Sekda Jepara, Edy Sujatmiko, S.Sos, MM, MH ( Foto : Kominfo)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Wanita di perdesaan harus terus diberdayakan agar mampu melihat potensi dirinya serta peluang yang ada disekelilingnya.

Hal ini disampaikan Sekda saat membuka Rapat Kerja Wilayah Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) se-Jawa Tengah pada Rabu, (8/6-2022), di Pendapa R.A Kartini Jepara. Hadir Ketua DPW GWS Jateng Dina Alip Hanafiah, Ketua DPC GWS Jepara Farah Elfirajun, serta perwakilan GWS se Jateng.

Karena itu mereka harus diberikan stimulan, edukasi, pengembangan serta ruang yang seluas-luasnya untuk bisa berkarya. “Saya yakin jika diberdayakan masih banyak wanita–wanita hebat yang tersebar di pelosok desa untuk bisa digali potensinya,” ungkap Edy Sujatmiko.

Menurut Edy, sebagai ormas non politik yang memperjuangkan peningkatan kedudukan dan martabat wanita di segala bidang, ia menaruh harapan besar kepada GWS Kabupaten Jepara untuk mampu bergerak menyejahterakan wanita di setiap lini pembangunan.

Caranya menurut Edy Sujatmiko dengan meningkatkan kompetensi mereka melalui pendidikan dan pelatihan, produktivitas, kreativitas, serta penguasaan akses teknologi dan informasi.

“Pemerintah akan selalu memberikan dukungan agar wanita mampu memberikan peran dan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan,” katanya. Salah satunya melalui peran perempuan di sektor usaha kecil dan menengah, tambahnya.

Karena itu GWS dituntut, untuk bersinergi dengan pemerintah serta organisasi wanita lainnya, terutama dalam program pembangunan sosial kemasyarakatan, serta SDM wanita agar lebih berdaya saing dan mandiri. Edy meyakini, wanita adalah sosok tahan banting yang mampu menghadapi setiap tantangan zaman, selalu tangguh dan kuat serta mampu beradaptasi dalam segala situasi dan kondisi. Sebagaimana diwariskan tiga tokoh wanita hebat kebanggaan Jepara, yaitu Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan Raden Ajeng Kartini.

“Salah satunya yang efektif adalah melalui terjun ke dunia politik dan terlibat aktif dalam setiap pengambilan keputusan strategis,” ujar Edy.

Menurutnya, keterwakilan perempuan di legislatif juga belum mencapai ideal. Pada Pemilu Kabupaten Jepara tahun 2019, keterwakilan perempuan di DPRD baru terisi 14 persen atau sebanyak 7 orang dari 50 anggota legislatif yang ada. Namun, jumlah itu lebih meningkat dibanding periode sebelumnya yaitu 6 persen atau 3 orang dari 50 annggota legislatif.

“Pemahaman politik bagi perempuan juga mendesak dilakukan. Mereka harus didorong agar mau terjun di kancah politik. Harapan penerntah keterwakilan perempuan di legeslatif baik DPR, DPRD Provinsi dan kabupaten dapat terus ditingkatkan ,” katanya.

Alvaros