blank
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo saat berbicara di hadapan pedagang kecil. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo Jawa Tengah One Andang Wardoyo mengakui pedagang kecil telah membantu kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Selama pandemi global Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Wonosobo mencapai 3,62 persen. Hal itu, salah satunya, dipengaruhi oleh pergerakan ekonomi di kalangan pedagang kecil,” katanya.

One Andang mengatakan hal tersebut saat hadir di acara “Halalbihalal dan Silaturrahmi Bersama Forkompimda Wonosobo” yang digelar Komunitas Pedagang Kecil (Kompak) di Gedung Haji Mendolo Bumireso, Kamis (26/5/2022).

blank
Ketua Kompak Wonosobo Saad Priyono menerima kenang-kenangan dari perwakilan Polres setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurut Sekda yang mengaku pernah jadi pedagang kelapa keliling itu, salut dengan kegigihan pedagang kecil yang terus bertahan di tengah gempuran pandemi global Covid-19 yang berlangsung 2 tahun lebih itu.

“Saya sangat mengapresiasi semangat membangun diri di kalangan pedagang kecil. Sehingga tidak sepenuhnya tergantung dengan pemerintah. Perlu ada korporasi agar para pedagang kecil terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Dikatakan semakin banyak event besar yang digelar dan tersebar di berbagai tempat di Wonosobo, memberi peluang bagi pedagang kecil untuk beraktifitas ekonomi. Sebab, keramaian menjadi salah satu peluang pedagang kecil untuk bisa berjualan.

“Seperti di Banyuwangi Jawa Timur, karena berbagai event yang digelar, daerah yang semula miskin kini menjadi sangat maju,” tutur pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dipartabud) Wonosobo itu.

Ke depan, lanjut dia, akan coba digagas event Tobaco Internasional Festival dan Festival Tani guna semakin menggairahkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Kini tengah digodok beberapa event untuk meramaikan perayaan Hari Jadi Wonosobo 2022.

Pembina Kompak Idham Cholid menegaskan pedagang kecil sejak awal punya modal utama kekuatan dan kemandirian. Kuat bukan dalam kontek melawan pemerintah tapi berjuang untuk memberdayakan diri.

“Sejak dulu pedagang kecil tidak tergantung dengan pemerintah. Mereka sudah terbiasa mandiri. Hanya sudah selayaknya jika pemerintah lebih peduli untuk memberdayakan para pedagang kecil yang ada,” tegasnya.

Ketua Kompak Saad Priyono menyebut, potensi ekonomi pedagang kecil di Wonosobo sangat luar biasa. Kini anggota Kompak ada 15 asosiasi pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang kecil lainnya yang tersebar di berbagai daerah.

“Kalau jumlah seluruh pedagang kecil di Wonosobo mencapai 12 ribu, meski yang terdaftar di Kompak baru sekitar 700 lebih. Saya tengah berikhtiar untuk membentuk Kompak di tiap kecamatan, agar pedagang kecil semakin kuat,” tandasnya.

Muharno Zarka