blank
Personel Damkar Pemkab Wonogiri bersama tenaga medis rumah sakit, saat memberikan pertolongan pencopotan cincin yang melekat erat pada jari tangan seorang pria warga Selogiri, Wonogiri.(SB.ID/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Lima buah cincin, melekat di jari tangan dan sulit dilepaskan. Upaya pelepasan yang dilakukan berhari-hari, gagal meski telah meminta pertolongan ke berbagai orang.

Sampai terjadi luka pada jari-jari tangan yang diberi cincin. Bahkan kondisi lukanya makin memburuk, sampai mengeluarkan darah dan cairan nanah, karena terjadi inpeksi kronis.

Ini yang dialami oleh seorang pria berinisial P (41), warga Dusun Tandan, Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Laki-laki kelahiran Wonogiri Tahun 1978 ini, memiliki status kependudukan sebagai warga Kabupaten Wonogiri, tapi berdomisilinya di Jakarta.

Dia termasuk pria penggemar cincin termasuk cincin dengan mata batu mulia (akik). Karena senang, ada lima buah cincin yang dipasangkan pada jari-jarinya. Terdiri atas tiga cincin di jari tangan kanan dan dua cincin pada jari tangan kiri.

Dua cincin berbahan emas, tiga lainnya perak dan monel. Sejak dipasangkan ke jari-jarinya, hampir tidak pernah dia copot. Sampai akhirnya, terasa sakit dan kesulitan mencopotnya. Ini terjadi, karena jari tangannya tumbuh membesar, sementara lingkar cincinnya tetap.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, Selasa (24/5), mengatakan, pria P itu datang ke Kantor Damkar untuk meminta bantuan mencopotkan cincin-cincinnya.

Kata Joko, yang bersangkutan datang ke Kantor Damkar atas petunjuk dari Kepala Desa (Kades) Kepatihan. Setelah upaya mencopotnya sendiri gagal dilakukan dan saat meminta bantuan ke berbagai pihak, juga tidak membuahkan hasil.

Atas bantuan petugas piket Damkar Regu-1 pimpinan Suparno, dua dari lima cincin berhasil dilepaskan di Kantor Damkar. Tapi masih tiga cincin yang sulit dilepaskan, karena kondisi jari-jarinya telah mengalami luka.

Bius Lokal

Sebagai solusinya, P diajak ke RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Oleh petugas medis, kemudian diberikan pembiusan lokal, agar dalam proses pencopotan cincinnya tidak terasa sakit.

Pencopotan tiga cincin, akhirnya berhasil dilakukan oleh petugas Damkar bersama tenaga medis rumah sakit. Kepada pria P yang pada jari-jarinya mengalami luka, juga mendapatkan pengobatan dari pihak rumah sakit.

Kepala UPTD Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan, tugas pokok fungsi (Tupoksi) Damkar sebenarnya memberikan bantuan pemadaman ketika terjadi kebarkan. Tapi, kata Joko, ada saja warga yang meminta bantuan mencopotkan cincin karena melekat dan sulit dilepas dari jari tangannya. ”Dalam lima bulan terkahir ini, sudah lima kali Damkar diminta mencopotkan cincin,” ujarnya.

Pada umumnya, hanya mencopot satu cincin. ”Tapi baru ini tadi, sekaligus mencopot lima cincin dari diri seorang pria,” ujar Kepala UPTD Damkar Pemkab Wonogiri Joko Santosa.

Kepada masyarakat, Joko Santosa, mengimbau, boleh saja memiliki hobi memakai cincin termasuk yang memiliki mata batu mulia (akik). Tapi hendaknya jangan kemudian dipasangkan terus-menerus pada jari tangannya.

Mestinya, tambah Joko, sesekali dicopot dari jari tangan. Seperti misal, saat datang malam hari ketika akan tidur. Juga harus rajin mengontrol besaran lingkar cincin. Sebab, seiring bertambahnya berat badan, lingkar jari tangan pun akan ikut membesar.

Ini yang menyebabkan cincin menjadi sulit dilepaskan dari jari tangan. Pemicunya, karena terjadi ada pembesaran jari, sementara lingkar cincinnya tetap.

Bambang Pur