blank
Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Yuni Listiani (kedua dari kiri), berhasil meraih prestasi juara I tingkat nasional lomba menulis artikel. Dia mengangkat tema tentang keris buatannya.(ISI Surakarta)

SOLO (SUARABARU.ID) – Dengan mengangkat tema keris, Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Yuni Listiani, berhasil meraih prestasi tingkat nasional lomba menulis artikel.

Dosen ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso, mengatakan, Yuni adalah Mahasiswa Prodi Senjata Tradisional Keris, ISI Surakarta Angkatan 2016. Gelar juara 1 tingkat nasional untuk kategori mahasiswa, diraih Yuni setelah menyisihkan sekitar 200-an lebih artikel yang masuk dan dinilai oleh tim juri.

Kegiatan lomba menulis artikel ini diselenggarakan oleh Forum Penggerak Literasi (FPL) Indonesia, bekerjasama dengan Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia dan Museum Brojobuwono. Lomba ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022.

Dalam lomba tersebuit, Yuni, menulis artikel tentang Keris Putut Dhapur Jalak Tilam Sari Kiai Ndedungo Tinatah Lung-Lungan. Yang menarik, ia menulis artikel tentang keris yang dia buat sendiri. Melalui artikel tersebut, didiskripsikan cukup gamblang mengenai latar belakang historis dapur keris yang dibuatnya.

Selain itu, juga disampaikan tentang tahapan proses dia membuat keris, dari awal sampai akhir dengan bahasa yang cukup mudah dipahami oleh pembaca.

Kegiatan lomba itu, dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kategori pelajar, mahasiswa, dan kategori umum. Kedepan, kegiatan literasi melalui kompetisi semacam ini, akan terus diselenggarakan guna memancing minat masyarakat pada dunia literasi.

Memacu Prestasi
 
Keberhasilan prestasi Yuni sangat membanggakan bagi institusi Perguruan Tinggi ISI Surakarta. Ke depannya, ini diharapkan dapat lebih memacu para mahasiswa ISI untuk berprestasi.

Bagi Prodi Senjata Tradisional Keris Fakultas Seni Rupa Desain (FSRD) ISI Surakarta, sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. Pasalnya, kegiatan lomba penulisan artikel cukup jarang diikuti oleh mahasiswa Prodi Senjata Tradisional Keris, yang merupakan Prodi Vokasi dan cenderung mengedepankan aspek teknis kekaryaan, dibandingkan dengan aspek kajian/penulisan.

Lomba tersebut digelar sebagai bagian dari upaya memasyarakatkan literasi, khususnya literasi tentang budaya perkerisan. ”Harapannya, melalui kegiatan ini akan menambah kesadaran masyarakat tentang dunia literasi yang dari tahun ke tahun semakin menurun”, ungkap Wijiatmo selaku penggagas kegiatan tersebut.

Kaprodi Senjata Tradisional Keris, Bening Tri Suwasono SSn, MS, menjelaskan, mengirimkan tiga mahasiswa guna mengikuti kegiatan tersebut, dan hanya satu mahasiswa yang lolos. Harapannya, dengan adanya mahasiswa Prodi Keris yang berhasil mendapatkan juara, maka hal ini akan memantik spirit rekan-rekan mahasiswa lainnya, untuk turut meraih prestasi melalui kegiatan kompetisi lainnya.

Bambang Pur