blank
Duta Digital Smart Village Kmendesa PDTT, Sholahuddin, menyerahkan plat kepada Bunda Smart Village Kecamatan Borobudur, Rahayu Lina, (Dok Smart Village)

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Rahayu Lina, istri Camat Borobudur Subiyanto, ditunjuk menjadi Bunda Smart Village Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Penunjukan dilakukan saat diselenggarakan halal bihalal Smart Village Kecamatan Borobudur yang berlangsung di Glamping Terasering Desa Ngargogondo, kemarin.

Program Smart Village dilaksanakan oleh Kemendesa PDTT di Kawasan Destinasi Prioritas Candi Borobudur, berkolaborasi dengan PKK Milenial Kecamatan Borobudur.

Acara itu dihadiri Camat Borobudur Subiyanto, Duta Digital Kemendesa PDTT Sholahuddin, Kades 5 desa yang masuk dalam program Smart Village, Desa Tuksongo, Desa Ngargogondo, Desa Karangrejo, Desa Borobudur dan Wringinputih.

Camat Borobudur, Subiyanto mengatakan program Smart Village sangat bagus untuk pengembangan desa berbasis digital. Apalagi yang menggerakkan adalah teman-teman komunitas digital dan didukung PKK Milenial.

“Sejak pandemi kita disadarkan akan betapa pentingnya dukungan digitalisasi, mulai dari rapat hingga laporan kinerja. Tentu dengan adanya Smart Village ini akan mempercepat transformasi digital di desa,” katanya.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dimanfaatkan dalam dunia digital. Salah satunya mempromosikan potensi wisata dan UMKM di desa-desa.

“Kolaborasi Smart Village dan PKK Milenial sangat cocok sekali untuk melakukan percepatan transformasi digital di desa, karena anak milenial dekat dengan dunia digital,” ujarnya.

Dia berharap, program Smart Village bisa memberi kemanfaatan terhadap pembangunan desa dan pemerataan pendapatan masyarakat.

Duta Digital Smart Village Kemendesa PDTT, Sholahuddin mengatakan, program Smart Village mencoba menggerakkan komunitas untuk melakukan transformasi digital di desa.

“PKK Milenial adalah anak-anak milenial yang sudah akrab dengan digital, sehingga tepat ketika berkolaborasi dengan mereka. Dalam waktu dekat akan ada program bersama salah satunya adalah setiap desa punya komunitas yang menggerakkan unit digital marketing untuk pemasaran destinasi wisata dan UMKM,” terang Sholahudin yang juga Koordinator Program Smart Village Kabupaten Magelang.

Dikatakannya, menggerakkan komunitas dan PKK Milenial untuk melakukan inkubasi digital marketing adalah bagian dari Smart Village pilar ekonomi cerdas. Kemudian dari inkubasi itu akan akan dikolaborasikan dengan komunitas go ekspor, agar produk UMKM tidak hanya di marketplace lokal tapi bisa go international.

Dalam program Smart Village, lanjut dia, hakekatnya adalah Konsep percepatan pembangunan yang mendorong desa memanfaatkan teknologi digital guna mencerdaskan kehidupan masyarakat dan menggerakkan kemandirian desa. Jadi teknologi digital hanya sebagai media pendekatan, bukan dari sebuah goal dari program.

Dia menambahkan, ada 6 pilar dalam program Smart Villlage, tata kelola pemerintah cerdas, mobilitas cerdas, ekonomi cerdas, masyarakat cerdas, lingkungan cerdas, hidup cerdas.

Golnya dari program ini untuk mendukung capaian SDGs Desa, antara lain mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, ekonomi tumbuh merata, peduli kesehatan, peduli pendidikan, ramah perempuan, berjejaring dan desa tanggap budaya.

Doddy Ardjono