blank
Istri almarhum Moh Mursyid Djunaidi melaporkan kasus bansos PKH dan BPNT suaminya yang dicairkan pegawai kecamatan. Foto: Tangkapan layar youtube Kompas TV

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, Edy Santoso mendatangi Polres Grobogan, Rabu 18 Mei 2022. Kedatangannya terkait dugaan pencairan dana bansos atas nama orang yang sudah meninggal, yang dilakukan oleh pegawai kecamatan.

Dalam dialog bersama Kapolres Grobogan, AKBP Benny Setyowadi yang didampingi Kasat Reskrim AKP Afiditya Arief Wibowo, disepakati membentuk tim dan posko pengaduan.

“Tim ini akan melakukan proses penyelidikan adanya dugaan kasus tersebut berapa jumlah yang diselewengkan, serta jaringannya,” jelas AKBP Benny Setyowadi.

Pihaknya juga menegaskan telah melakukan koordinasi dengan kejaksaan terkait kasus tersebut.

“Kita (kejaksaan dengan kepolisian) telah berkoordinasi dan saat ini sedang ditangani tim khusus dari Sat Reskrim,” tambah Kapolres, Selasa 17 Mei 2022 malam.

Beberapa hari lalu beredar sebuah video yang kemudian viral , tentang seorang warga yang kesal setelah tahu adanya pencairan dana bansos yang dilakukan oknum pegawai kecamatan.

Kejadian di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan dan viral sejak Senin 16 Mei 2022. Diketahui, oknum pegawai kecamatan setempat. A yang berstatus PNS ini diduga melakukan pencairan bantuan pangan nontunai (BPNT) milik warga yang sudah meninggal.

Hal itu terlihat pada video yang diunggah dalam akun Instagram @wirosari_update. Dalam video tersebut, terdapat obrolan empat orang. Keempat orang itu adalah pembagi dana bansos, oknum pegawai kecamatan, dua pendamping PKH.

Mengaku

Seorang wanita yang merupakan pendamping PKH terus mendesak pria pembagi dana bansos itu hingga akhirnya keluar pengakuan jika pencairan itu dilakukan oleh oknum pegawai kecamatan. Tampak, A, pegawai kecamatan yang belakangan diketahui berinisial A ini langsung gugup.