air berkah waisak
Lima orang bhikkhu sedang mengambil air berkah Waisak 2566 BE di Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Foto: W. Cahyono

TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)- Satu hari menjelang peringatan Tri Suci Waisak 2566 Budhist Era/2022, Panitia Waisak Nasional melakukan pengambilan air berkah di Umbul Jumprit yang ada di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Minggu ( 15/5/2022).

Pengambilan air berkah tersebut dilakukan oleh delapan dewan sangha agama Buddha.

Yakni, Sangha  Theravada, Theravada Damayud, Tantrayana Palpung,  Mahanikaya, Madatantri, Kasogatan, Maitreya dan Majelis Agama Buddha  Guanji Indonesia.

Sebelum pengambilan air berkah di sumber air yang merupakan mata air Sungai Progo tersebut, para bhikkhu melakukan puja bakti penyakralan di altar yang ada di komplek Umbul Jumprit.

Kemudian, mereka mengambil air berkah tersebut dengan menggunakan siwur ( gayung yang terbuat dari batok kelapa) dan dimasukkan ke dalam kendi. Selain menggunakan kendi yang digunakan untuk menampung air berkah tersebut, tidak sedikit pula umat menggunakan jeriken plastic ukuran kecil.

Pada penyakralan air berkah tersebut  juga ditandai dengan penyalaan lima buah lilin besar warna-warni. Lima lilin berwarna yang dinyalakan tersebut mempunyai makna  sendiri-sendiri.

Lilin warna biru  melambangkan bakti, warna kuning(bijaksana), merah (cinta kasih), putih (kesucian) dan lilin warna oranye melambangkan semangat.

Koordinator Panitia Wasiak 2566 Budhist Era, Tanto Soegito Harsono mengatakan, panitia juga menyiapkan sebanyak 6.000 botol air berkah Waisak dan akan dibagikan bagi umat  yang mengikuti prosesi Tri Suci Waisak yang dipusatkan di Candi Borobudur.

“Pengisian air berkah Wasiak sebanyak 6.000 botol tersebut telah dilakukan sejak seminggu lalu,” katanya.

Sekretaris Jenderal DPP Walubi Bhikkhu Khanit Sannano Mahathera mengatakan, air suci bagi umat Buddha memiliki makna yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Selain itu, air juga melambangkan kesucian.

Menurutnya, pengambilan air berkah Waisak di Umbul Jumprit dilakukan setiap tahun dalam rangkaian Tri Suci Waisak. Dan air berkah tersebut didoakan lebih dulu oleh para Bhikku  agar menjadi bersih di dalam tubuh manusia .

“ Air suci di sini ( Jumprit,red) juga didoakan supaya dukungan air bersih dalam tubuh dan juga Waisak adalah hari suci. Juga yang dialami oleg Sang Buddha adalah orang suci,” katanya,

Ia menambahkan, dalam kehidupan manusia sehari-hari manusia selalu menggunakan air dalam segala hal. Selain itu, air tersebut bersifat dingin dan bersih.

Koordinator Panitia Wasiak 2566 Budhist Era, Tanto Soegito Harsono mengatakan, panitia juga menyiapkan sebanyak 6.000 botol air berkah Waisak dan akan dibagikan bagi umat  yang mengikuti prosesi Tri Suci Waisak yang dipusatkan di Candi Borobudur.

“Pengisian air berkah Wasiak sebanyak 6.000 botol tersebut telah dilakukan sejak seminggu lalu,” katanya.

Ia menambahkan, setelah pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, air berkah tersebut kemudian dibawa ke Candi Mendut di Kabupaten Magelang untuk disakralkan kembali dan disemayamkan bersama api dharma.

“ Pada Senin (16/5) pagi, api dharma dan air berkah tersebut akan dibawa ke Candi Borobudur untuk prosesi Detik-detik Waisak,” katanya. Yon