blank
(Foto ilustrasi)

Seringkali kawula muda menggunakan kata anxiety untuk mendeskripsikan ketakutan dan kecemasan berlebih. “Santai dong. Kok kamu jadi anxiety gitu sih?” Kata ini menjadi salah satu bahasa gaul yang sering digunakan terutama di media sosial. Anxiety sebenarnya berarti rasa cemas atau khawatir. Sementara, rasa cemas berlebihan atau anxiety disorder tidak bisa terkontrol dan berujung pada ketakutan yang tidak jelas sebabnya.

Cemas (anxiety) dan gangguan kecemasan (anxiety disorder)  adalah dua hal yang berbeda sesuai dengan tingkatan terburuknya. Rasa cemas merupakan hal yang lumrah terjadi dan dialami setiap orang. Sebaliknya, gangguan kecemasan merupakan masalah psikologi yang harus segera diatasi.

Jenis gangguan kecemasan yang umum terjadi di masyarakat yaitu:

  1. Generalized anxiety disorder (GAD)

Gangguan kecemasan ini ditandai dengan rasa khawatir berlebih dan terus-menerus. Kondisi disebabkan oleh pekerjaan dan interaksi dengan orang lain. GAD tidak hanya mempengaruhi mental, tetapi juga mempengaruhi fisik penderitanya.

BACA JUGA Keragaman Bahasa dalam Konteks Sosial

  1. Phobia specific

Penderita gangguan ini merasakan ketakutan berlebih terhadap sesuatu yang spesifik. Salah satunya adalah fobia terhadap ketinggian.

  1. Post traumatic stress disorder (PTSD)

Biasanya gangguan kecemasan ini muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang besar yang membuat dirinya merasakan trauma, seperti kejadian yang pernah mengancam nyawa. Penderintanya akan sering dihantui rasa bersalah dan sulit bersosialisasi. Hingga ada juga penderita yang mengalami depresi.

  1. Panic disorder

Kepanikan berlebih kapan pun dan dimana pun secara tiba-tiba dan berulang akan mengganggu aktivitas penderitanya untuk beraktivitas secara normal, bahkan di penderita akan menjauhkan diri dari lingkungan sosial.

  1. Social anxiety disorder

Ketakutan berlebihan saat berinteraksi sosial dialami oleh penderita dengan gejala social anxiety disorder. Penderita merasa terus diawasi dan dinilai oleh orang lain. Hal ini yang menjadikannya takut untuk memulai interaksi dengan orang lain.

  1. Obsessive compulsive disorder (OCD)

Penderita OCD memiliki kebiasaan melakukan sesuatu secara berulang demi untuk menghapus rasa cemasnya. Biasanya kecemasan itu datang dari dirinya sendiri tanpa alasan yang jelas. Contoh kebiasaan yang sering dilakukan adalah cuci tangan berulang kali, membersihkan lantai rumah, mencuci piring, dan sebagainya untuk mengalihkan dan menghilangkan rasa cemas. Gangguan ini akan terus terjadi dalam jangka waktu lama dan sulit dikendalikan oleh penderita.

Gejala yang biasanya terjadi pada penderita anxiety disorder adalah jantung berdebar cepat, gugup berlebihan, irama napas tidak teratur, tubuh gemetar, keringat berlebih, dan tubuh terasa lemah.

Ada perbedaan antara kecemasan yang umum terjadi dengan gangguan kecemasan yang dianggap berbahaya. Dilansir dari situs Alodokter, cara mengatasi rasa cemas yang umum terjadi cukup dengan selalu berpikir positif dan menenangkan diri. Katakan bahwa semuanya akan baik-baik saja akan memotivasi diri agar rasa cemas tidak datang kembali.

Sementara, jenis gangguan kecemasan yang dianggap serius dan berbahaya memiliki kriteria berbeda pada setiap orang yang mengalaminya. Hal ini tidak bisa diatasi sendiri. Maka, cara mengatasinya perlu ahli profesional .