blank
Parkir liar di Jalan Inspeksi samping Lawang Sewu Semarang. Foto: Ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menegaskan bahwa Jalan Inspeksi yang berada di samping Lawang Sewu bukanlah tempat parkir para pengunjung. Kalau ada yang mengelola parkir di siti berarti liar.

Sekretaris Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan, saat dimintai keterangan, Senin (21/2/2022) menegaskan, Jalan Inspeksi bukanlah tempat parkir resmi bagi para pengunjung gedung Lawang Sewu Semarang.

“Kalaupun ada parkir di situ jelas itu parkir liar, karena dari Dishub tidak pernah mengeluarkan izin parkir di situ ataupun diskresi khusus tempat tersebut jadi lahan parkir. Kami tidak akan mengeluarkan izin parkir apa pun di situ,” katanya saat dihubungi via telepon.

Danang lebih jauh mengatakan, untuk parkir resmi berada di Jalan Simpang setelah Jalan Pemuda tepatnya samping kiri Lawang Sewu dan di Museum Mandala Bhakti seputaran Tugu Muda Semarang.

“Kami memang sudah berkali – kali mendapat laporan parkir liar Jalan Inspeksi dan tarif parkir yang tidak sesuai peraturan resmi, kepada para pengunjung atau bus wisata yang datang juga sudah kami arahkan ke tempat parkir yang resmi,” katanya.

Sebelumnya di hari yang sama, Satpol PP Kota Semarang juga melakukan penertiban parkir liar yang berada di Lawang Sewu Semarang. Hasilnya, sejumlah juru parkir kedapatan melanggar aturan.

“Dari laporan masuk biaya parkir di sini sampai Rp 50 ribu, padahal batas atas tarif parkir hanya Rp 15 ribu. Ini tadi juga mereka ngakunya sudah mengajukan izin diskresi ke Dishub tapi belum ada izin, mereka kan maunya tempat parkirnya di samping Lawang Sewu,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto.

Salah seorang jukir (juru parkir) liar mengatakan, tarif Rp 50 ribu untuk bus wisata di Lawang Sewu tersebut sebenarnya masih terbilang murah jika dibandingkan dengan tarif di Kawasan Kota Lama Semarang yang bisa mencapai Rp 80 ribu atau Rp 100 ribu saat weekend.

“Kalau disini motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000, dan kalau izin parkir (Jalan Inspeksi) sebenarnya sudah kami ajukan sejak lama ke Dishub tapi belum ada jawaban. Kami dari Karang Taruna sini kan juga ingin mendapatkan rezeki dari tempat wisata Lawang Sewu ini,” katanya yang tidak mau disebutkan namanya.

Hery Priyono