blank
PT Telkom melalui layanan digital Agree, berupaya mendukung digitalisasi pertanian. Foto: dok/ist

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya siap mendukung pengembangan ekosistem pertanian, yang menghubungkan seluruh stakeholder terkait, menjadi sebuah ekosistem yang terintegrasi.

Kondisi ini bisa dimulai dari petani, pemodal/funding, offtaker, asuransi, dukungan pemerintah dan instansi, serta penyedia teknologi yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dan menambah value bagi BUMN dan industri.

Hal itu seperti yang disampaikan Fajrin Rasyid di Jakarta, Selasa (8/2/2022), terkait dukungan PT Telkom dalam rangka digitalisasi di sektor pertanian. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), melalui Leap-Telkom Digital, menghadirkan Agree, sebuah layanan digital yang berperan dalam pengembangan ekosistem pertanian secara digital.

BACA JUGA: Wawalkot Tegal: Pers Salah Satu Pilar Demokrasi Strategis

”Melalui Agree, Telkom berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian digital yang terhubung dari hulu ke hilir, dan mudah dalam traceability. Dengan demikian, hal ini dapat mendukung bangsa Indonesia dalam menciptakan satu data pertanian dan literasi digital, bagi sektor pertanian hulu ke hilir,” kata Fajrin.

Agree sendiri merupakan bagian dari Leap, yakni umbrella brand produk dan layanan digital Telkom, untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia.

Saat ini Agree tidak hanya bergerak di sektor pertanian, tapi juga sektor perikanan dan peternakan. Sudah lebih dari 45 ribu petani, dan lebih dari 100 perusahaan agribisnis yang tergabung dalam ekosistem Agree.

BACA JUGA: Bersama Masyarakat TNI Bangun Jalan di Wuryantoro Wonogiri

”Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia, demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital Nasional. Ini sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang,” imbuhnya, seraya menyebutkan informasi lebih lanjut dapat mengakses https://leap.digitalbisa.id/.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir, telah melakukan kick off Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, di Gudang Kopi PPI, Lampung, yang dihadiri Pupuk Indonesia, IDFood, PTPN III Holding, BRI, Perhutani, Telkom, 175 petani, 50 pelaku usaha kopi, 5 BUMN, 2 Asosiasi Kopi (SCAI & SCOPI).

PMO Kopi Nusantara yang terdiri dari BUMN, swasta Nasional, asosiasi, dan lembaga Research and Development (R&D) itu, diharapkan mampu mendorong kemajuan ekosistem industri kopi Nasional, dan mampu mengakomodasi kepentingan pelaku bisnis kopi, hingga mendorong industri kopi dalam negeri untuk berdaya saing secara global.

BACA JUGA: Kawanan Remaja Tongkrongan Malam Hari Kena Garuk Timsus Harimau Wonogiri

Agree dalam hal ini akan dimanfaatkan BUMN, untuk digitalisasi hulu-hilir komoditas kopi, yang akan dimanfaatkan oleh PMO BUMN (BRI, PTPN III Holding, Pupuk Indonesia, IDFood, Perhutani, Pulitkoka, SCOPI, SCAI, kolektor kopi dan petani binaan).

Agree dengan tambahan fitur traceability, yang merupakan kolaborasi dengan Distrix Sigma, akan menjadi nilai tambah bagi seluruh stakeholder, dengan menyediakan layanan track & trace pemprosesan kopi. Sehingga dapat meningkatkan value komoditas kopi, baik di pasar domestik maupun global.

Riyan