blank
Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.Hum. Foto: Ist

Tak Jadi Hakim tetapi Jadi Dosen

“Begitu lulus dari Fakultas Hukum Undip, saya masuk Unissula. Ya, karena Bapak tidak ridho kalau saya jadi hakim. Tetapi saya tetap masuk ke institusi Islam. Selain menjadi dosen saya juga nyambi jadi advokad,” kata Gunarto.

Menjadi dosen sambal nyambi jadi advokad, menurutnya ada nilai tambah. Karena sebagai dosen, dia memiliki kompetensi lain. Tetapi profesi advokad tidak dilanjutkan, karena tugas dan pekerjaannya makin banyak.

Saat Indonesia memasuki era reformasi, ada tantangan baru bagi Prof Gunarto. Pemilihan umum yang sebelumnya tidak ditangani oleh lembaga independen, terjadi perubahan. Setelah reformasi ada yang namanya KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai penyelenggara pemilu. Kemudian juga dibentuk Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu.

Gunarto pun masuk menjadi anggota Panwas Kota Semarang. “Saya ingin pemilu itu berlangsung benar-benar jujur dan adil, maka saya masuk Panwas,” kata penerima PWI Jateng Award 2020 Bidang Pendidikan ini.

Gunarto merasakan benar, dengan posisi perangkat yang kuat saat itu, menjadi ada keberanian untuk menindak. Waktu itu anggota Panwas di dalamnya ada polisi, jaksa, kemudian dari akademisi, juga ada wartawan, dan yang lain. Waktu itu Gunarto mewakili kalangan akademisi.

“Dan yang membanggakan, pemilu Indonesia saat itu oleh dunia dinilai sangat demokratis,” kata dia.

Atas prestasinya sebagai Panwas ini, Prof Gunarto mendapatkan penghargaan sebagai Pengawas Pemilu Terbaik pada tahun 2007.

Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.Hum., esok Senin 31 Januari 2022 akan dilantik sebagai Rektor Unissula periode 2022-2027. Selamat menjalankan tugas, Prof. Semoga amanah dalam memimpin sejalan dengan visi Unissula sebagai Universitas Islam terkemuka dalam membangun generasi khaira ummah, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi atas dasar nilai-nilai Islam, dan membangun peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT, dalam kerangka rahmatan lil ‘alamin. Selamat bekerja Prof Gunarto.

Baca tulisan lanjutannya besok tentang bagaimana Prof Gunarto melakukan transformasi untuk menjadikan Unissula menjadi Universitas Islam yang Diakui di Asean.

Widiyartono R dan Solikun