blank
Warga Desa Ngembal Kulon saat bekerja bakti menambal talud sungai Dawe yang longsor. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, menggelar aksi penambalan talud sungai Dawe yang longsor, Minggu (23/1).

Penambalan dilakukan dengan membuat talud darurat sebagai antisipasi agar banjir tidak melanda saat debit air naik.

Dalam aksi yang dilakukan secara swadaya dan gotong royong tersebut, warga menambal talud yang longsor dengan karung plastik berisi tanah padas.

Untuk sementara, karung berisi tanah padas tersebut ditata dengan menggunakan penahan dari batang bambu dan kepang.

Dalam kerja bakti tersebut, setidaknya 75 warga ikut turun langsung dengan dibantu personel TNI dan Polri. Ikut hadir pula dalam kegiatan tersebut Camat Jati dan Danramil Jati.

Kepala Desa Ngembal Kulon, Khanafi mengungkapkan, talud sungai Dawe yang longsor terjadi di dua titik d RT 4, RW 4.

Longsor pertama pada 14 Januari silam dengan panjang sekitar 10 meter dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.

Sementara, longsoran kedua terjadi pada 20 Januari lalu di lokasi berbeda dengan panjang sekitar 25 meter setinggi 1,5 meter.

“Talud yang longsor tersebut membuat warga was-was. Sebab, jika debit sungai Dawe meningkat, bisa dipastikan tanggul yang ada akan tergerus air dan jebol,”kata Khanafi.

Atas kondisi tersebut, menurut Khanafi, warga tergerak untuk melakukan gotong royong penambalan talud secara darurat.

Baca juga: Hartopo Sebut Ada Investor Tiongkok Siap Gelontorkan Triliyunan Rupiah di Kudus

Diharapkan talud darurat tersebut bisa menjadi solusi pencegahan banjir sembari menunggu perbaikan permanen dari BBWS Jateng.

“Ini sebagai langkah darurat. Semoga perbaikan permanen segera dilakukan oleh BBWS,”tandasnya.

Tm-Ab