blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis menanam pohon pada kegiatan memperingati Gerakan Sejuta Pohon 2022, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Memperingati Gerakan Sejuta Pohon 2022 yang diperingati setiap 10 Januari, Wali Kota Muchamad Nur Azis, Wakil Wali Kota M Mansyur, pejabat Forkopimda dan wakil rakyat melakukan kegiatan penanaman pohon di RT 5/RW 2 Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Jumat (21/1).

Langkah itu sebagai bentuk komitmen Pemkot Magelang untuk terus menjaga kualitas lingkungan tetap bersih dan asri.

‘’Keberadaan pohon sangat penting untuk mencegah longsor dan menyerap karbon. Kita bersyukur Kota Magelang ini sejuk, asri, jadi harus dijaga betul,’’ pinta wali kota.

Di samping itu, ada sisi yang bisa digarap untuk pemberdayaan masyarakat. Karena pohon yang ditanam berada di sekitar kolam-kolam ikan. Misalnya ke depan bisa menjadi tempat wisata edukasi.

blank
Melihat dari dekat  kolam ikan di Kelurahan Wates, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

Namun, harus ada peran seluruh komponen masyarakat dan OPD terkait untuk mewujudkan tujuan tersebut. Pemkot Magelang telah menggelontorkan Rp 30 juta per RT per tahun, yang dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

‘’Seperti puzzle yang belum digabungkan dan belum optimal. Setahun ke depan mau ke mana, hasilnya apa,  atau hanya sekadar kolam-kolam kita tidak bisa hanya sekadar ini mau jadi wisata,’’ terangnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OT Rostrianto menambahkan, penanaman pohon ini adalah kegiatan untuk memperingati Gerakan Sejuta Pohon 2022 yang biasa diperingati setiap 10 Januari.

Menurutnya, latar belakang gerakan ini karena adanya penurunan kualitas lingkungan, perubahan iklim dan pemanasan global saat ini.

‘’Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk melestarikan pohon, karena berperan penting bagi kehidupan manusia dan spesies lainnya,’’ ujar Otros panggilan akrabnya.

Peran penting itu di antaranya untuk mitigasi atau mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan iklim, mengurangi polusi udara karena pohon berfungsi menyerap karbon. Kemudian, menyediakan makanan sehat untuk jutaan orang dan spesies lain.

‘’Juga untuk mengisi ketersediaan air tanah untuk minum, sanitasi dan irigasi, mencegah erosi dan tanah longsor. Tentu saja untuk melestarikan keanekaragaman hayati,’’ jelasnya.

 

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono