blank
Nanda Cahyadi Pribadi

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Meski saat ini tidak ada pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di tempat isolasi terpadu (Isoter) yang berada di Bapelkes Salaman, namun isoter tetap disiagakan. Hal itu sebagai antisipasi apabila terjadi ledakan ketiga, akibat munculnya varian baru Covid-19 bernama Omicron.

“Isoter tetap kami siagakan. Lokasinya masih sama di Bapelkes Salaman. Sedangkan tempat-tempat perawatan untuk pasien terkonfirmasi di beberapa rumah sakit di wilayah ini, juga masih tetap disiagakan,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, Selasa (18/1).

Di isoter itu, kata Nanda, sudah tersedia tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja 1×24 jam terbagi dalam tiga shift. Selain itu juga ada dokter yang akan melakukan visit (kunjungan) yang ditugaskan dari beberapa puskesmas, yaitu puskesmas Salaman 1, Borobudur, dan Tempuran.

Selain itu juga  ditempatkan petugas keamanan yang terdiri dari unsur TNI satu personel, Polri satu personel, Satpol PP satu personel, dan satu personel dari kewilayahan LPBD (Lembaga Penanggulangan Bencana Desa) Menoreh. “Kemudian ada juga tenaga kebersihan termasuk laundry. Namun karena saat ini tidak ada pasien yang dirawat, mereka dikembalikan ke instansi masing-masing. Baru kalau ada pasien, mereka kami siagakan kembali,” jelasnya.

Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Magelang saat ini, ada enam orang. “Hari senin kemarin, ada tambahan dua pasien terkonfirmasi baru dari Kecamatan Kajoran dan Muntilan. Dengan tambahan ini, saat ini ada enam orang. Empat di antaranya, saat ini dirawat di rumah sakit dan dua lainnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Kini jumlah kumulatifnya menjadi, 22.964 orang. Rinciannya, enam dalam penyembuhan, 21.842 sembuh dan 1.116 meninggal,” jelasnya.

Dengan masih adanya pasien terkonfirmasi tersebut, kata Nanda, menandakan jika pandemi belum berakhir. Terkait hal itu, dia minta semua pihak untuk tidak lengah dan menganggap enteng. “Jangan lenggah. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan, di mana pun berada. Pandemi belum selesai,” tegasnya.

Terkait vaksinasi, lanjut Nanda, sampai kemarin vaksinasi dosis pertama telah mencapai 813.022 suntikan atau 78,99 persen dari target 1.029.210 sasaran. Untuk dosis kedua, telah mencapai 52,10 persen atau 536.249 suntikan. Sedang dosis ketiga, ada 2.948 suntikan atau baru 0,29 persen.

Dari sebanyak 813.022 suntikan dosis pertama itu, sebanyak 69.882 suntikan telah diberikan kepada anak-anak usia 6 – 11 tahun dan 103.968 suntikan untuk remaja usia 12 – 17 tahun. “Lainnya, menyasar ke lansia sebanyak 98.780 suntikan atau 69,80 persen dari target 141.361 sasaran. Untuk lansia, dosis kedua telah mencapai 69.982 suntikan atau 49,51 persen,” ungkapnya.

Eko Priyono