blank
Nyamuk Aedes Aegypti

Oleh: Aliva Rosdiana

Tak hanya terjadi saat pergantian musim saja, vektor nyamuk Aedes Aegypti selalu ada sepanjang tahun. Hal ini diungkapkan oleh Dr Tedjo Sasmono Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molecular Biology. Walaupun di musim kemarau populasi nyamuk pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini sedikit, namun tetap diwaspadai.

Nyamuk Aedes Aegypti ini sangat massif penyebarannya di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Apalagi perkembangbiakannya sangat berpotensi bagi nyamuk membawa penyakit demam berdarah dengue. Berbeda dengan nyamuk rumah Culex sp yang hanya berkembang biak di musim panas.

Indonesia dengan musim tropisnya sangat rentan mendapat serangan epidemi dengue. Hal ini diyakini oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) bahwa DBD membawa masalah utama di negara tropis dan sub-tropis. Nyamuk DBD menggigit umumnya pada pagi dan sore hari.

BACA JUGA Cegah Merebaknya DBD Sekda Jepara Keluarkan Edaran

Adapun tips melawan nyamuk Aedes Aegypti, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginisiasi gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan memanfaatkan.

Menguras bak mandi atau tempat penampungan air setidaknya minimal satu kali dalam seminggu. Selain itu diiringi dengan menyikat tempat penampungan air dan membersihkan kamar mandi untuk mencegah telur nyamuk menempel di dinding kamar mandi atau bak penampungan air.

Menutup rapat wadah penampungan air atau lubang yang berpotensi menjadi tempat penampungan air hujan seperti pot yang kosong berada di halaman rumah.

Memanfaatkan barang bekas dengan mendaur ulang, dan tidak membiarkannya berserakan hingga potensial untuk terpat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti

Cara lain yang juga bisa dilakukan melawan nyamuk Aedes Aegypti antara lain menanam tanaman pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu, menggunakan repellent/lotion anti nyamuk, tidak menggantung pakaian habis pakai, memasang perangkap ovitrap/mosquitotrap, dan larvasidasi (pemusnahan larva nyamuk) di tempat yang sulit dikuras/ditutup dengan menaburkan bubuk lavarsida. Jika fogging untuk memberantas nyamuk dewasa, larvasidasi bertujuan untuk memberantas jentik atau larva nyamuk di tempat penampungan yang sulit untuk dibersihkan atau dikuras.

Apapun pencegahan yang dilakukan, kita tetap harus waspada dengan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Penulis adalah Wartawan SUARABARU.ID.

BACA JUGA Asal-usul Kursi Rafles, Sejarah dan Riwayatnya