blank
Heri Supriadi (tengah) bersama Andreuw Th AF (kiri) dan Vice President Strategic Investment Digital Telco Telkom Yusuf Wibisono, usai penandatanganan Akta Pengambilalihan Saham PT Sigma Tata Sadaya & Akta Inbreng Tanah, Bangunan, & Perangkat Hyperscale Data Center di Jakarta. Foto: dok/ist

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi menyatakan, konsolidasi data center ke dalam satu entitas (Data Center Co.), yang langsung berada di bawah naungan Telkom, merupakan bentuk keseriusan perusahaan dalam mengelola aset data center dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Hal itu seperti yang disampaikannya usai penandatanganan Akta Pengambilalihan Saham PT STS & Akta Inbreng Tanah, Bangunan, dan Perangkat HDC, yang dilakukan secara hybrid, belum lama ini.

”PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), saat ini terus memperkuat bisnis data center (DC) melalui anak usahanya, PT Sigma Tata Sadaya (STS), dengan melakukan penyertaan modal dalam bentuk cash dan non-cash, berupa aset (inbreng) tanah, bangunan, dan perangkat Hyperscale Data Center (HDC),” kata Heri.

BACA JUGA: Tinjau Vaksinasi Anak, Kapolda: Harus Berani Divaksin, Biar Sehat dan Pede Ketemu Teman 

Hadir dalam acara ini Direktur STS Andreuw Th AF, Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko dan Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya, melalui video conference.

Sedangkan Budi Setyawan Wijaya menambahkan, aksi korporasi ini sebagai salah satu langkah penting, dalam upaya transformasi perusahaan. Dengan langkah ini, diharapkan Telkom Group dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan value bisnis data center yang lebih optimal di masa mendatang.

”Bisnis data center merupakan bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekonomi digital dan e-commerce, yang diproyeksikan akan terus berekspansi. Sehingga kami meyakini, kebutuhan data center akan terus mencatatkan pertumbuhan positif,” tambah Budi.

BACA JUGA: Serial Adaptasi Video Game “Fallout” Mulai Produksi Tahun Ini

Sementara itu, Herlan Wijanarko menyampaikan, saat ini STS siap berperan sebagai entitas Data Center Co. Telkom Group, melalui aset HDC yang merupakan modal utama untuk menarik calon pelanggan.

”Kapasitas total HDC yang dibangun secara bertahap sebesar 75 MW. Ke depannya akan dikonsolidasikan juga dengan seluruh data center di Telkom Group. Hal ini diharapkan dapat meraih market secara masif, dengan dukungan jaringan fiber optic triplehoming terkuat yang dimiliki Telkom Group,” terang dia.

Setelah transaksi ini, STS secara resmi menjadi anak perusahaan yang langsung berada di bawah Telkom (direct subsidiary), dengan kapasitas dan kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.

BACA JUGA: Kecelakaan di Jalur Maut Kertek Wonosobo, 2 Orang Meninggal

PT Sigma Tata Sadaya yang dicita-citakan sebagai New DC Company dari Telkom Group ini, dinakhodai Andreuw Th AF, yang telah lama memiliki pengalaman di industri data center, dengan standar Internasional di Telin Singapura.

Kesuksesan dalam membangun Data Center Telin-3 dengan standar Tier-III dan Tier-IV ready di Jurong, Singapore, dan memimpin Telin Singapore itulah yang akan diimplementasikan ke Tanah Air.

Hal ini menjadi salah satu langkah Telkom Group melalui STS, untuk memberikan value terbaik bagi para stakeholder. Juga untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan digital telco pilihan utama, untuk memajukan masyarakat.

Riyan