blank
Pelaksanaan pemungutan suara di Pilketos di SMPN 1 Kejajar Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)- SMP Negeri 1 Kejajar Wonosobo Jawa Tengah menggelar Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Osis (Pilketos) di halaman sekolah setempat, Kamis (6/1/2022).

Meski hanya sekadar Pilketos, pelaksanaanya dilakukan layaknya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Presiden (Pilpres) menggunakan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber dan Jurdil).

Guru SMPN 1 Kejajar Fuad Najmi mengatakan proses Pilketos dilalui dengan pendaftaran pemilih, yang terdiri dari siswa-siswi SMPN 1 Kejajar. Pemilih yang terdaftar tercatat ada 414 siswa.

“Pemilih lalu menggunakan hak pilihnya di bilik suara dengan mencoblos kartu suara dengan tanda gambar Calon Ketua dan Wakil Ketua Osis. Kartu suara lalu dihitung untuk menentukan pemenang Pilketos,” terangnya.

Calon dalam Pilketos ada 3 pasangan, yakni No urut 1 Afada Maulida Azzahra (VIII B)-Rizki Fais Febriawan (VIII E), No urut 2 Ahmad Ujang Prastiawan (VIII E)-Aurisyanda Renata Putri (VIII C) dan No urut 3 Hanesti Laesa Alkhila (VIII B)-Wahyu Sri Ramdhani (VIII B).

Lakukan Kampanye

blank
Salah satu paslon Pilketos di SMPN 1 Kejajar Wonosobo saat menyampaikan visi dan missi. Foto : SB/dok

“Masing-masing pasangan berposisi sebagai Calon Ketua dan Wakil Ketua Osis. Sebelum dipilih ketiga paslon wajib berkampanye untuk menyampaikan visi dan missi di hadapan para calon pemilih,” ujarnya.

Karena masih dalam masa pandemi global Covid-19 dan untuk menghindari kerumunan, jumlah pemilih dibagi menjadi dua tahap pemilihan. Separuh pemilih mencoblos di pagi hari dan separuhnya lagi menggunakan hal pilih si siang hari.

Kepala SMPN 1 Kejajar Slamet Riyadi menambahkan semua panitia dan pemilih menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Mereka wajib memaskai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum dan sesudah acara selesai.

“Pilketos dengan azaz luber dan jurdil ini dilakukan sebagai media pendidikan demokrasi siswa di sekolah. Mereka semua dilibatkan sebagai penyelenggara dan pemilih aktif Pilketos,” cetusnya.

Mudah-mudahan, harap Slamet, proses demokrasi Pilketos jadi pengalaman menarik bagi anak-anak. Mereka bisa belajar dan melakukan praktek langsung berdemokrasi melalui gelaran “politik” Pilketos di sekolah.

Muharno Zarka