blank
Hilman Latief (Dirjen PHU). Foto: dok/ist

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Pemerintah Arab Saudi akhirnya mencabut penangguhan (suspend) penerbangan dari Indonesia. Terhitung mulai 1 Desember 2021, warga Tanah Air bisa langsung terbang ke Arab Saudi, tanpa harus transit ke negara ketiga.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief memastikan, edaran yang diterbitkan otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), tertanggal 25 November 2021 itu, juga berlaku untuk penerbangan jamaah umrah.

Namun demikian, bukan berarti keberangkatan jamaah umrah bisa langsung dilakukan pada 1 Desember 2021. Sebab masih ada proses persiapan yang harus dilakukan. Antara lain terkait pendataan jamaah, paket layanan, dan pengurusan visa.

BACA JUGA: ASN Harus Tinggalkan Sikap Arogan, Acuh dan Suka Marah

”Menindaklanjuti dicabutnya suspend penerbangan, Kementerian Agama RI dan Kementerian Haji Saudi akan membahas teknis penyelenggaraan umrah,” ujar Hilman, yang saat ini masih berada di Arab Saudi, seperti dalam rilis resminya, Minggu (28/11/2021).

”Saya dan tim Konsul Haji KJRI Jeddah, dijadwalkan hari ini membahas dan mendiskusikan skenario penyelenggaraan umrah, bersama Kementerian Haji dan Umrah Saudi,” sambungnya.

Hilman menjelaskan, pihaknya dalam pertemuan itu akan memaparkan kesiapan Indonesia dan skenario pemberangkatan jamaah umrah di masa pandemi. Skenario itu antara lain, berkenaan dengan one gate policy (kebijakan satu pintu), skema karantina, validasi sertifikat vaksin dan hasil PCR, manasik umrah di masa pandemi, serta beberapa hal lainnya.

BACA JUGA: Jepang Perkertat Perbatasan Saat Varian Baru Omicron Menyebar

”Dengan Kemenhaj Saudi, kita juga akan bahas skema dan durasi waktu karantina di Saudi, proses pengurusan visa, paket layanan, termasuk jadwal pergerakan dan masa tinggal jamaah selama di Tanah Suci,” jelas Hilman.

Dirjen PHU berharap, skenario bersama ini bisa segera disepakati, sehingga dapat menjadi panduan bagi pemerintah, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), dan juga jamaah umrah.

”Semoga jamaah umrah Indonesia bisa segera mengobati kerinduannya untuk ziarah ke Tanah Suci,” harap Hilman.

Riyan