blank
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji, tampil memimpin gerakan penanaman mangrove di hilir dan muara Sungai Grindulu, tepatnya di Desa Kembang, Pacitan.(Foto:Humas Pacitan)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji, memimpin gerakan penanaman mangrove di ujung hilir Sungai Grindulu, Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jatim.

Humas Pemkab Pacitan, semalam, mewartakan, gerakan penanaman tumbuhan pantai di hilir Sungai Grindulu ini, Minggu (28/11), dilakukan oleh jajaran Pemkab bersama BNPB serta relawan dan masyarakat.

Kegiatan ini, merupakan bagian dari upaya mitigasi resiko bencana yang diinisiasi oleh Rumah Zakat Indonesia. Hadir mendampingi Bupati, Wakil Bupati Pacitan, Gagarin, bersama para pejabat terkait, Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, Kepala BPBD Jatim, Budi Santoso, serta Nur Efendi dari Rumah Zakat.

Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Berfungsi sebagai pelestari bibir pantai dari ancaman abrasi. Keberadaannya, membuat suasana bibir pantai menjadi indah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati, berkenan me-launching Watumejo Manggrove Park. Yang kelak diharapkan menjadi pusat pengembangan tanaman manggrove.

Mangrove yang kita tanam, tegas Bupati, nantinya dapat menjadi green belt (sabuk hijau) bibir pantai, untuk meminimalisir dampak bencana.

Kurangi Bencana

Selain untuk kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak resiko bencana, keberadaan Watumejo Manggrove Park nantinya juga diharapkan menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat melalui pengembangan kawasan pantai dari beragam aspek.

blank
Bersamaan dengan gerakan tanam mangrove, Bupati Indrata Nur Bayu Aji, menandatangani launching Watumejo Mangrove Park, dengan penandatanganan prasasti.(Foto: Humas Pacitan)

Sebab dengan kemunculan hutan mangrove, akan menjadi habitat penting bagi beragam organisme biota laut. ”Juga berfungsi menjaga pantai dari abrasi ombak laut,” tandas Bupati.

CEO Rumah Zakat Indonesia, Nur Efendi, menyebutkan, konsep penanaman mangrove ini memiliki setidak-tidaknya dua kepentingan. Yakni sebagai upaya membangun tangguh bencana dengan memberikan literasi kepada masyarakat, dan demi kelestarian lingkungan yang dielaborasi dengan potensi desa.

Menurut Nur Efendi, banyak potensi Desa Kembang yang dapat dikolaborasikan dengan Watumejo Manggrove Park. Seperti tambak bandeng, tambak udang, dan pengembangan di bidang ekowisata.

Di sisi lain, tambah Nur Efendi, kawasan Watumejo Manggrove Park di bibir pantai Samodera Indonesia yang menjadi muara Sungai Grindulu ini, diharapkan menjadi pusat pembibitan mangrove di Provinsi Jawa Timur.

Bambang Pur