blank
Para juara lomba film pendek memperoleh penghargaan. Foto: ist

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dari Kelurahan Secang menghantarkan Kabupaten Magelang sebagai juara kedua Lomba Film Pendek KIM se-Jawa Tengah dengan tema Kebijakan Protokol Kesehatan. Penganugerahan event Pertunjukan Rakyat FK Metra se-Jawa Tengah dan Lomba Film Pendek tersebut digelar di Studio TVRI Jawa Tengah, Kamis (25/11).

Kepala Bidang Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Noga Nanda Septa bersama Sekretaris KIM Kelurahan Secang, Ardiyanto menerima penghargaan untuk film pendek berjudul Uleman. Uleman mengisahkan tentang keseharian masyarakat yang dengan sadar menunda hajatan pernikahan di tengah pandemi Covid-19. Namun, biaya untuk hajatan itu mereka alihkan untuk membayar uang muka rumah bagi calon pengantin.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Endra Endah Wacana, sebagai pembina KIM bangga atas prestasi tersebut.

“Kami ucapkan selamat atas prestasi KIM Kelurahan Secang yang berhasil meraih juara dua lomba film pendek yang diselenggarakan Dinas Kominfo Jawa Tengah,” katanya.

Dia berharap prestasi itu bisa menginspirasi KIM yang lain dalam memberikan informasi kepada masyarakat di sekitarnya. Berbentuk tampilan yang menghibur, kreatif, tidak membosankan, menarik dan mudah diterima masyarakat.

Menurutnya, KIM memiliki beragam media dengan potensi dan kreativitas yang beragam. KIM berkembang bersama rakyat sebagai bentuk komunitas yang konsen terhadap beragam informasi. Itu merupakan partner pemerintah dalam distribusi informasi sekaligus menyampaikan aspirasi.

Selain hal tersebut, KIM merupakan gatekeeper dan stakeholder penting dalam rangka membangun edukasi dan literasi masyarakat.

Kepala Seksi Komunikasi Publik, Sugeng Sugiyarto, menambahkan, film pendek yang disisipi dengan pesan-pesan merupakan sarana diseminasi informasi yang sangat menarik dan efektif.

Menarik, karena informasi yang disampaikan dikemas dalam visualisasi, ada alur cerita yang sistematis, drama, humor dan tidak terlalu panjang untuk dicerna. Itu semua menjadi daya tarik yang memungkinkan seseorang berminat menonton. “Secara tidak sadar telah terpapar informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah maupun hasil-hasil pembangunan,” kata Sugeng.

Eko Priyono