kera
Satu dari dua ekor kera ekor panjang hinggap di atap rumah penduduk Desa Muntung, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung dan menjadi tontonan masyarakat setempat terutama anak-anak; Foto: Istimewa.

TEMANGGUNG, (SUARABARU.ID)- kedatangan dua ekor kera ekor panjang  ke  Desa Muntung, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, dalam satu minggu terakhir membuat resah masyarakat setempat.
Keresahan warga yang ada di lereng Gunung Prau terseebut, dikarenakan hewan primate tersebut berlarian di atap rumah warga dan menyebabkan genteng rumah warga rusak.

“Banyak genting rumah yang rusak akibat ulah kera tersebut, kami jadi  resah dan takut,” kata Anies, salah satu warga Desa Muntung, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Kamis ( 25/11).

Anies mengatakan, dua ekor kera ekor panjang tersebut pertama kali diketahui warga masuk desa di lereng Gunung Prau tersebut pada Kamis (18/11/2021) lalu. Dan masuk ke kompleks SMA Negeri 1 Candiroto.

Menurutnya, warga yang mengetahui adanya dua ekor kera liar tersebut berusaha  mengusirnya, tetapi tidak berhasil dan dibiarkan.

Setelah dibiarkan tersebut, hewan primata tersebut meninggalkan kawasan desa tersebut. Namun, selang sehari kera tersebut kembali datang.

“Dua ekor monyet tersebut datang ke beberapa dusun yang ada di Desa Muntung, seperti di Dusun Tempel. Randusari dan Dusun Kauman dan muter-muter ke dusun-dusun yang ada di Desa Muntung,” katanya.

Ia menambahkan, meskipun sempat merusak rumah penduduk, sebagian warga setempat malah memberikan makanan bagi dua ekor kera tersebut.

Anis mengatakan, kedatangan  hewan primata tersebut yang  belum diketahui secara pasti asalnya tersebut, merupakan kejadian pertama kalinya di Desa Muntung.

Warga menduga, kedua binatang tersebut lepas dari kandang milik seseorang yang memelihara atau berasal dari hutan yang ada di dekat desa itu.

“Dugaan sementara , monyet itu lepas dari kandang milik seseorang, atau dari hutan sekitar kawasan Umbul Jumprit yang tidak jauh dari Desa Muntung,”imbuhnya.

Senada dengan Anis, Sugito yang juga warga setempat mengatakan  kemunculan kera sangat meresahkan warga, terlebih kera tersebut sangat liar.  Meskipun demikian, dua ekor kera tersebut tidak menyerang warga setempat. Bahkan, menjadi tontonan warga, khususnya anak-anak.

Gito berharap, pihak-pihak terkait bisa menangkap  dua ekor kera yang  ukurannya cukup besar. Karena dianggap sangat meresahkan masyarakat.

Ia menambahkan, warga juga sempat menghubungi  tim pemadam kebakaran untuk menangkap dua ekor kera tersebut. Namun, saat tim pemadam kebakaran tersebut datang, kera-kera tersebut menghilang. Yon