blank
Ganjar Pranowo menyampaikan selamat sekaligus melakukan foto bersama dengan para penerima penghargaan. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan penghargaan kepada 14 kabupaten/kota pemenang Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), dan tiga pemenang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2021. Kreasi dan Inovasi itu nantinya akan terus dikembangkan menjadi produk yang dapat dikomersilkan.

Sebanyak 14 kabupaten/kota dengan indeks daya saing tertinggi yakni, Kota Surakarta, Kota Semarang, Salatiga, Kota Pekalongan, Wonogiri, Sragen, Kabupaten Semarang, Rembang, Purbalingga, Pati, Kudus, Kendal, Banyumas dan Batang. Sedangkan tiga penerima penghargaan Krenova yakni, Soekma Agus Sulistyo, Fatah Syaifur Rochman, dan Teguh Waluyo.

Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Bappeda Provinsi Jateng, Agung Koenmarjono mengatakan, untuk bisa bersaing diperlukan kreativitas dan inovasi.

BACA JUGA: Telkomsel Luncurkan Solusi Keamanan Perusahaan via IoT Sphere

”Alhamdulillah, seperti yang disampaikan Gubernur, sudah ada sekitar 327 inovasi untuk tahun ini di Jawa Tengah. Baik inovasi dari perangkat daerah maupun inovasi dari masyarakat,” ujarnya, usai acara pemberian penghargaan di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Kamis (25/11/2021).

Menurutnya, kreasi dan inovasi itu akan terus dikembangkan dengan berkolaborasi bersama perguruan tinggi, komunitas inovatif, media massa, bahkan dunia usaha. Hal itu agar produk kreasi dan inovasi itu dapat dilakukan komersialisasi dan hilirisasi.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengutarakan, penghargaan itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah provinsi terhadap kabupaten/kota maupun masyarakat, yang telah berhasil melakukan inovasi kreasi.

BACA JUGA: Erick Thohir Beri Penghargaan untuk Program #DaurBikinMakmur

”Ini kita beri pernghargaan kepada mereka, yang berhasil melakukan kreasi dan inovasi. Sehingga ada daya saing dari kabupaten/kota dan masyarakat, yang ternyata temuannya cukup banyak,” tuturnya.

Diharapkan, temuan kreasi dan inovasi itu menjadi ruang yang bisa menyelesiakan persoalan yang melibatkan berbagai pihak.

”Kenapa perlu kreasi dan inovasi, karena menyongsong era 5.0. Itu sebenanarnya komunitas yang bisa menyelesaikan sendiri. Memadukan berbagai kekuatan, sumberdaya, termasuk teknologi informasi digital, untuk menyelesaikan persoalan. Nah, ternyata banyak kabupaten/kota ini yang hebat-hebat. Bahkan tadi ada bagian masyarakat yang terlibat dan hasilnya cukup bagus, dan kita beri penghargan pada mereka,” tandasnya.

Riyan