blank
Pimpinan sidang Rapat Kerja Khusus, Sudarsono, menyerahkan resume hasil rapat kepada salah seorang anggota Tim Sembilan, Bambang Raharjo. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Sembilan yang bertugas melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon Ketua Umum KONI Jawa Tengah Periode 2021-2025, terbentuk dalam Rapat Kerja Khusus KONI Provinsi Jateng, di Hotel UTC, Jalan Kelud Raya Semarang, Kamis (25/11/2021).

Tim itu kemudian dinamakan Tim Sembilan, karena beranggotakan sembilan orang yang terdiri dari unsur pengurus KONI Jateng (4), utusan pengrov cabang olahraga (2), KONI Kabupaten/Kota (2) dan badan fungsional (1).

Dalam rapat yang dipimpin Waketum III Hary Nuryanto, dengan anggota Waketum II Sudarsono dan bendahara Prasetyo Budi Yuwono itu, terpilih sembilan tokoh. Mereka adalah, Joko Priyono, M Ali Purnomo, Bambang Raharjo, Adeng Sudarwanto (KONI Jateng), Bambang Setiawan (KONI Banyumas), Teguh Setyono (Kota Semarang), Agus Supriyadi (taekwondo), Rumini (atletik) dan Erwin Ardian (Siwo PWI Jateng).

BACA JUGA: Aprilia Palupi Guru SMK N 1 Bansari Temanggung, Raih 2 Penghargaan Nasional

Dalam rapat kecil Tim Sembilan, kemudian mereka memutuskan Joko Priyono sebagai ketua dan Rumini (sekretaris), tujuh lainnya anggota.

Plt Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana, dalam sambutan sekaligus pembukaan Rapat Kerja Khusus itu menyebutkan, Tim Sembilan diberi waktu paling lambat 21 hari, sebelum Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI Jateng, yang dijadwalkan digelar pada 23-24 Desember 2021 itu, untuk melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon ketua umum.

Artinya, pada 2 Desember mendatang, sudah diketahui siapa saja bakal calon ketua yang layak menjadi calon Ketua Umum KONI Jateng dalam Musprov.

BACA JUGA: Laskar Lereng Muria Tanam Ribuan Pohon

Rapat Kerja Khusus ini selesai sesuai dengan jadwal, pukul 12.00 WIB. Suasana rapat berlangsung demokratis. Mulai dari formasi kenapa harus berjumlah sembilan orang, termasuk komposisinya.

Hary Nuryanto tampil taktis memimpin sidang. Dalam memutuskan suatu masalah, dia selalu berdasarkan masukan peserta rapat.

Misalnya dalam komposisi tim, salah seorang peserta yakni utusan ISSI (balap sepeda) langsung interupsi. Dia tidak setuju dengan pengprov cabang olahraga hanya diberi porsi dua, atau sama dengan KONI Kabupaten/Kota.

BACA JUGA: Komisi Kejaksaan Dukung Penerapan Hukuman Mati terhadap Koruptor Kelas Kakap

”Utusan KONI hanya hadir 28, sedangkan cabang olahraga 58, kok sama besar perwakilannya. Harusnya cabang olahraga ditambah sedangkan KONI Provinsi dan Kabupaten/Kota dikurangi,” tanyanya.

Pertanyaan itu justru dijawab oleh Ketua KONI Banyumas, Bambang Setiawan. ”Adil itu tidak berarti harus sama. Kita di sini mencari solusi untuk KONI, bukan untuk sama rata,” sergah Bambang.

Riyan