blank
Rania Azarine

Oleh: Rania Azarine

JEPARA (SUARABARU.ID)- Bagi anak-anak, sekolah merupakan lebih dari sebuah kelas. Tapi juga menyediakan pembelajaran, persahabatan, keamanan dan lingkungan yang sehat. Semakin lama anak-anak putus sekolah, semakin lama mereka terputus dari dukungan kritis ini. Karena pembatasan Covid-19 dilonggarkan, salah satu program Pemerintah adalah memprioritaskan pembukaan kembali sekolah yang aman sehingga siswa dapat mendapatkan edukasi dan mengembangkan seluruh potensi mereka. Ketika sekolah dibuka kembali untuk pembelajaran tatap muka, respon pemulihan yang komprehensif untuk siswa harus dilakukan untuk meminimalkan dampak penutupan sekolah jangka panjang pada kehidupan anak-anak.

blank
Bersama siswa SMPN 5 Demak dan para guru SD 16 Bintoro setelah melakukan Program Sekolah Kesehatan.

Setiap tingkat  siswa mempunyai pemahaman yang berbeda. Anak-anak SMP masih mempunyai sistem pikir yang teracak dalam memahami pemahaman. Anak SD mempunyai pemahaman dengan melihat tindakan dari orang-orang di sekitarnya. Dengan sebagian besar sekolah sudah dibuka perlu ditingkatkan promosi kesehatan mengenai protokol kesehatan 3M pada klaster sekolah.  Dalam pencegahan Covid-19 segala upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Dengan melibatkan anak-anak SMP dan SD dapat melakukan penekanan dan pencegahan kasus Covid-19 di klaster sekolah.

blank
Melakukan senam cuci tangan bersama siswa siswi SD 16 Bintoro

Dengan ini dilakukan kegiatan peer to peer learning bersama dengan murid-murid perwakilan dari SMPN 5 Demak kepada para siswa SD 16 Bintoro. Aktivitas yang dilakukan bersama murid-murid di SMPN 5 Demak adalah memberikan edukasi pemahaman mengenai Covid-19, gejala klinis Covid-19 dan cara penularannya, cara pencegahan penularannya di sekolah yaitu dengan melakukan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan), cara mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan baik dan benar, kenapa harus melakukan CTPS, dan melakukan senam cuci tangan. Mereka juga diberikan booklet yang berisi materi-materi tersebut sebagai acuan pembelajaran mereka saat nantinya melakukan edukasi kepada anak-anak SD 16 Bintoro. Dengan memberikan edukasi kepada siswa SMPN 5 Demak manfaatnya adalah:

Consolidate Learning: Melalui proses ajar mengajar antara murid dengan murid, anak akan mengulang pemahaman mereka, ini memungkinkan mereka untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri.

Meningkatkan Kepercayaan Diri: Jenis kegiatan pembelajaran ini meningkatkan kepercayaan diri karena siswa dianggap sebagai ahli promotor kesehatan dan dipercayai untuk mengajarkan orang lain.

Setelah pembekalan bersama dengan SMPN 5 Demak, dilakukan penerjunan ke SD 16 Bintoro dengan acuan pembelajaran yang ada di booklet. Kegiatan dilakukan dua hari dengan total partisipan 60 siswa SD 16 Bintoro. Perbedaan edukasi yang diberikan kepada murid-murid SD adalah cara penyampaiannya yang lebih interaktif dengan melibatkan media PPT, games pemakaian masker yang baik dan benar, melakukan kegiatan senam cuci tangan dengan musik dan melakukan praktik CTPS. Para siswa aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab, berlangsung dua arah, dan  tercipta suasana yang menyenangkan.

Seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama siswa-siswa sekolah dilakukan dengan pembelajaran tatap muka namun tetap memprioritaskan protokol kesehatan 3M. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini harapannya tercipta murid-murid yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan khususnya dalam masa Pandemi Covid-19. Harapan ini berjalan searah dengan tema pengabdian kepada masyarakat/KKN Undip ini yaitu “Sinergisitas antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDGs Melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Penularan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah”.

(Rania Azarine, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP x UNICEF, Fakultas Kesehatan Masyarakat)