blank
Pertemuan secara daring berlangsung di Ruang Kartini DP3A, di Jalan Pamularsih 18, Semarang. Foto: humaini

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Forum Anak Jawa Tengah mengambil alih kegiatan gubernur, bupati, walikota dan Kadin PPPA Provinsi maupun kabupaten/kota, untuk membahas isu pemenuhan hak dan perlindungan anak, serta partisipasi anak di Jateng.

Adegan itu terjadi dalam peringatan Hari Anak Sedunia, Sabtu (20/11/2021), di Ruang Kartini, Kantor DP3A Provinsi Jateng, secara luring dan daring.

”Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak, ibu Bupati/Wali Kota dan Kepala Dinas yang sudah bersedia memberikan posisinya, dan mendampingi anak-anak dalam rapat koordinasi ini,” kata Retno Sudewi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dalam pembukaan acara.

BACA JUGA: Istri Sekda Kota Tegal Meninggal Dunia

Secara khusus, dia juga menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Boyolali, Wonosobo, Tegal, Wakil Bupati Blora, Wali Kota Pekalongan dan Wakil Bupati Brebes, yang hadir langsung dalam acara itu.

Secara simbolis, Retno Sudewi dan para bupati/wali kota yang hadir, menyerahkan posisinya kepada anak-anak yang melakukan rapat virtual.

Ditambahkannya, pandemi covid-19 tidak hanya mengancam masalah kesehatan bagi anak, tetapi juga menunjukkan dampak buruk bagi kesejahteraan dan perlindungannya, karena terganggunya lingkungan sosial dan ekologi.

BACA JUGA: Pasar Winong Sari Joyo, Destinasi Wisata Baru Kudus

”Masyarakat menghadapi masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Termasuk pembatasan relasi sosial secara tatap muka, dan pembelajaran secara daring yang panjang. Paling buruk adalah, kehilangan pengasuh yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan jangka panjang anak,” tukas Retno Sudewi

Kemudian, lanjut dia, isu kesejahteraan dan perlindungan anak, khususnya masalah kesehatan mental pada anak dan remaja, masih belum menjadi prioritas, serta pelayanan yang masih terbatas.

Sementara itu, Ermi Ndoen, Kepala Perwakilan UNICEF menambahkan, rasa optimisme anak-anak perlu didukung, sehingga mereka mendapatkan ruang yang cukup untuk berkarya.

BACA JUGA: Generasi Muda Tentukan Keberlangsungan Bahasa

”Dalam mewujudkan peran anak sebagai pelopor dan pelapor, melalui konsep Kids Take Over, mereka mendapatkan ruang dan kesempatan untuk menyuarakan gagasan dan usulan-usulan. Serta untuk memastikan masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Pengambilalihan dan pelaksanaan rapat virtual ini dikoordiniasi oleh Tomo, siswa kelas XII asal Solo. Untuk jabatan Kepala Dinas PPPA diperagakan oleh Mega, siswa kelas XI asal Temanggung. Rapat koordinasi virtual ini membahas tema, Dampak Kesehatan Mental Pada Anak.

”Tema ini dipilih, melihat dampak dari situasi pandemi kepada anak-anak. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Forum Anak, terjadi perundungan di dunia online sebanyak 77,5 persen selama masa pandemi,” ungkap Christina Nitiningrum, Fasilitator Forum Anak Provinsi Jateng.

Humaini