blank
Proses evakuasi material tanah longsor di Ketinggring Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-BPBD.Wonosobo melakukan rekayasa struktur tebing di kawasan Ketinggring Kalianget Wonosobo Jawa Tengah yang dalam sepekan terakhir mengalami dua kali longsor.

“Hasil evaluasi kami setelah proses evakuasi material longsor dalam volume cukup besar ini, perlu dibuat terasering atau struktur tebing berundak sehingga ke depan potensi kejadian serupa dapat diminimalisir,” tutur Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Trie, Sabtu (20/11/2021).

Bentuk terasering dinilai Trie merupakan alternatif paling memungkinkan untuk mencegah tebing mengalami longsor susulan yang berpotensi menutup badan jalan strategis tersebut.

“Material longsor yang menimpa badan jalan, membuat kerusakan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan. Bahkan dalam kejadian pertama, mengakibatkan sebuah bengkel, dua toko sparepart dan sejumlah kendaraan rusak,” ujarnya.

Pihak BPBD, tambah dia, sebelumnya telah memetakan potensi longsoran susulan di lokasi tersebut. Sehingga tindak lanjut apabila terjadi longsor kembali juga telah disiapkan.

Lokasi Lain

blank
Kalak BPBD Wonosobo, Bambang Trie. Foto : SB/dok

“Evakuasi material, sebenarnya hendak dilakukan malam hari sesaat setelah kejadian. Namun mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, hujan masih sangat lebat dan antisipasi longsor susulan, maka evakuasi material yang menutup jalan baru bisa dilakukan pada pagi hari ini,” ungkapnya.

Selain musibah di Ketinggring, Bambang menyebut, ada kejadian serupa yang terjadi pada waktu yang beriringan, yaitu di ruas jalan Watumalang-Sukoharjo, tepatnya di Siwadas Gumawang Kidul Watumalang Wonosobo.

“Dampak yang ditimbulkan juga hampir sama, yaitu tertutupnya akses jalan untuk kendaraan, dan kerusakan pada sejumlah bagian jalan, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” tutur Bambang.

Kondisi cuaca dan intensitas hujan masih sangat tinggi di hampir seluruh wilayah di Wonosobo, disebut Bambang, layak menjadi antisipasi semua pihak, khususnya pada titik rawan dimana ada tebing tinggi yang berpotensi longsor.

“Koordinasi intensif dengan seluruh elemen masyarakat peduli bencana terus kami lakukan sehingga setiap saat terjadi musibah dimanapun, kami senantiasa siap untuk bertindak cepat demi kemanusiaan,” tandasnya.

Muharno Zarka