blank
Mujahadah dan doa bersama yang digelar BPBD Wonosobo semalam. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Daerah Wonosobo dan sekitarnya akhir-akhir ini dikepung banyak peristiwa bencana alam tanah longsor dan pohon tumbang akibat diterpa angin kencang disertai hujan deras.

Hujan setiap hari yang turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu lama, menjadi penyebab di beberapa titik di daerah pegunungan ini, kerap dilanda musibah tanah longsor dan pohon tumbang tersebut.

Peristiwa tanah longsor pertama belum selesai teratasi, sudah disusul bencana alam tanah longsor berikutnya di tempat berbeda. Seakan musibah tersebut datang silih berganti dan terus susul-menyusul.

Guna diberi keselamatan dan keamanan dari musibah bencana alam yang terus beruntun, BPBD Wonosobo, Selasa (16/11) malam tadi, menggelar acara mujahadah dan doa bersama di Aula Kantor BPBD setempat.

Pantang Pulang

blank
Mujahadah dan doa bersama sebagai ikhtiar untuk diberi keselamatan dan keamanan. Foto : SB/dok

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Bambang Trie mengaku sangat prihatin dengan peristiwa bencana alam yang terjadi di mana-mana. Personil dan relawan BPBD tak henti terus berjibaku untuk melakukan penanganan bencana alam.

“Hampir di semua wilayah di Wonosobo sejak tiga pekan terakhir dilanda bencana alam tanah longsor dan pohon tumbang. Curah hujan yang cukup tinggi menjadi pemicu terjadi peristiwa bencana alam,” katanya.

Mujahadah dan doa bersama yang dipimpin Ustadz Iwan Dewanto dari Selomerto dan diikuti seluruh personil BPBD tersebut sebagai ikhtiar memohon pada Allah SWT agar wilayah Wonosobo aman, kondusif dan terhindar dari bencana alam.

“Dengan keterbatasan SDM, peralatan dan kerjasama dengan lintas sektoral, alhamdulillah satu demi satu musibah bencana alam bisa teratasi. Selama 24 jam personil dan relawan BPBD siap siaga. Mereka pantang pulang sebelum bencana hilang,” tegasnya.

Muharno Zarka