blank
Festival Desa se-Kecamatan Wadaslintang Wonosobo di Desa Sumbersari. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 6 desa di Kecamatan Wadaslintang Wonosobo Jawa Tengah kini tengah didorong untuk segera menyiapkan peta wisata terpadu yang nantinya bakal jadi paket unggulan bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Gagasan untuk membangun satu paket wisata terintegrasi yang akan menawarkan beragam daya tarik untuk para pelancong tersebut mengemuka pada acara diskusi bersama 6 Kepala Desa dengan Camat setempat, sebagai satu rangkaian acara dalam gelar Festival Desa se-Kecamatan Wadaslintang Tahun 2021, di Lapangan Desa Sumbersari, Senin (15/11/2021).

Moderator diskusi, Aldhiana Kusumawati mengungkapkan ide untuk membangun kawasan wisata terintegrasi di Wadaslintang menjadi salah satu jawaban atas niatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Wonosobo yang saat ini tengah mencari kawasan alternatif Dieng Baru, alias objek wisata unggulan baru yang mampu tampil setara dengan dataran tinggi Dieng.

“Wadaslintang, yang memiliki bentang alam menawan dan beragam potensi pendukung seperti kuliner maupun kerajinan kita yakini bersama akan mampu menawarkan sensasi berbeda bagi wisatawan yang selama ini masih lebih mengenal Dieng sebagai tujuan wisata saat ke Wonosobo,” kata Aldhiana.

Ke-enam desa yang bakal terintegrasi dalam satu paket objek wisata tersebut, menurut Kepala Bidang IKP Dinas Kominfo Wonosobo tersebut, meliputi Desa Sumbersari, Kumejing, Lancar, Erorejo, Lancar, Somogedhe dan Ngalian.

Masing-masing desa itu, diakui Aldhiana, memiliki kekhasan dari sisi sumber daya alam, kuliner maupun potensi pendukungnya. Jika potensi tersebut terus dikembangkan, bukan tidak mungkin akan mendongkrak kemajuan dan kemandirian desa wisata.

“Sumbersari saat ini sudah keren dengan wisata alam Tanjung serut yang indah sekali selayak pantai berpasir putih, kemudian di Somogedhe ada air panas alami yang seperti Onsen di Jepang, sementara di Erorejo masih ada objek wisata lubang sewu yang pernah sangat viral,” bebernya.

Desa-desa lainnya diakui Aldhiana, juga memiliki daya tarik yang tidak kalah menawan, mulai dari curug dan perbukitan, bahkan beberapa juga terdapat situs yang memiliki potensi sebagai objek wisata religi hingga kuliner dan kerajinan yang sangat khas.

Pembangunan Jalan

blank
Salah satu pemandangan indah Waduk Wadaslintang Wonosobo. Foto : SB/dok

Dengan konsep wisata terpadu, para wisatawan yang mengunjungi Wadaslintang, disebut Dhina, akan bisa menikmati setiap potensi kekhasan dan keindahan keenam desa tersebut, bahkan menginap sampai dua hari di salah satu desa.

Menanggapi gagasan tersebut, ke-enam Kepala Desa mengaku semangat dan siap untuk mewujudkannya. Namun mereka juga meminta agar fasilitas umum pendukungnya, terutama akses jalan segera diperbaiki. Sebab, jika akses jalan dalam kondisi buruk, wisatawan akan enggan datang ke desa wisata.

“Banyak sekali gagasan dan ide untuk mengembangkan kawasan kami, namun memang saat ini kendala utama adalah masih ada sejumlah ruas jalan yang perlu diperbaiki lagi agar wisatawan yang datang menjadi lebih nyaman,” tutur Kades Sumbersari, Sarengat.

Di desa Sumbersari sendiri, Waduk Wadaslintang dengan pesona wisata airnya telah dikembangkan melalui Obwis Tanjungserut yang diklaim tak kalah menawan dengan pantai berpasir putih dan sangat instagramable, atau sangat tepat untuk berfoto.

Terkait kendala akses jalan, Camat Wadaslintang Agus Setyotomo, membenarkan adanya sejumlah desa yang masih sulit dijangkau kendaraan. Karena itu, pihaknya Pemkab Wonosobo, bisa menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur jalan bagi desa wisata itu.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Kami akan upayakan untuk segera mendapat perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terkait agar secepatnya kendala kerusakan infrastruktur jalan bisa teratasi,” tandas Agus.

Melalui gelar Festival Desa se-Kecamatan Wadaslintang yang mengangkat tema Wadaslintang Bersinergi Untuk Negeri sebagai media ekspose beragam potensi dari 16 Desa/Kelurahan tesebut, Agus berharap, ada perhatian lebih dari pihak-pihak terkait terhadap semangat warga masyarakat untuk maju.

“Sehingga ke depan cita-cita mulia meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan optimalisasi potensi pariwisata cepat terwujud,” ungkap pria yang juga pernah menjabat sebagai Camat Kejajar Wonosobo tersebut.

Muharno Zarka