blank
Bupati Demak Eisti'anah membeli bawang merah dari petani yang diterima secara simbolis di Hall Setda, Selasa (16/11/2021). Foto: rudy

DEMAK (SUARABARU.ID)– Anjloknya harga bawang merah dalam sepekan terakhir, membuat nasib para petani produsen merugi. Harga bawang merah per kilogram saat ini turun hingga Rp 7.000-Rp 10.000.

Melihat kondisi demikian, Pemkab Demak mengajak para ASN di Demak melakukan Gerakan Membeli Bawang Merah. Gerakan ini merupakan salah satu cara untuk membeli bawang merah milik petani dengan harga wajar.

Bupati Demak, Eisti’anah, saat mengawali membeli bawang merah dari petani yang diterima secara simbolis di Hall Setda, Selasa (16/11/2021) mengatakan, gerakan ini menunjukkan bentuk kepedulian Pemkab kepada para petani. Dia berharap aksi ini akan mampu meringankan petani dari kerugian besar.

BACA JUGA: Gibran Dukung Turnamen Sepak Bola Antarwartawan di Solo

”Tadi kita sedikit sharing dengan petani dari Desa Kunir. Memang kondisi panen saat ini hasil produksinya bagus, tetapi dari sektor harga sangat rendah dan ngedrop sekali. Ini memang berkaitan dengan adanya panen raya di beberapa daerah, jadi hukum pasar itu berlaku,” kata Eisti.

Menurutnya, anjloknya harga bawang merah merupakan suatu akibat dari banyaknya petani yang menanam jenis yang sama.

”Nanti kita akan carikan solusi, entah bergantian menanam atau yang lain. Dari Dindagkop UKM, bisa melakukan kerja sama dengan perusahaan di Demak, untuk menstok bawang merah. Jadi nanti dari Pemkab akan berusaha mengelola agar tahan lama,” jelas bupati.

BACA JUGA: Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi Lantik Pejabat Irwasda Baru

Dia juga menyampaikan, saat ini target pembelian awal dari petani sebanyak tiga ton. Dan masih akan dilakukan pendataan lagi, berlanjut hingga sekitar enam ton berikutnya.

”Nantinya para ASN diwajibkan membeli bawang merah sebanyak dua kilogram, dengan harga per kilonya Rp 15 ribu,” terangnya.

Sementara itu, perwakilan petani bawang merah dari Desa Kunir, Salekun (51) memberikan apresiasinya, karena gerakan itu sangat meringankan beban petani bawang merah.

”Kalau dibeli dengan harga Rp 15 ribu/kg, menurut saya sudah sangat meringankan beban kami. Sedangkan kalau dibeli tengkulak, ruginya bisa dua kali lipat,” tandas dia.

Rudy-Riyan