Rumah Gizi dan Kebun Gizi, Sarana Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan
Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga, didampingi Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dan Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memanen sayuran sawi hijau atau pakcoy yang ada di Kebun Gizi Rumah Gizi Pelangi Nusantara, Selasa (9/11/2021). (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, meresmikan Kebun Gizi yang ada di Rumah Gizi Pelangi Nusantara Jalan Nusa Indah No.12, Srondol Wetan, Banyumanik, Selasa (9/11/2021).

 

Adanya Kebun Gizi tersebut semakin menunjang perbaikan gizi masyarakat serta meningkatkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Lebih dari itu, hasil dari Kebun Gizi ini dimanfaatkan untuk penanggulangan gizi buruk dan stunting di Kota Semarang.

 

“Adanya tempat ini bisa memberi perhatian dan pendampingan kepada anak-anak, terutama anak yang kurang gizi. Program-programnya juga memberikan dampak positif pada penurunan angka stunting di Kota Semarang,” kata Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.

 

Bintang sangat mengapresasi upaya Kota Semarang dalam penanganan stunting serta perbaikan gizi melalui sejumlah program di Rumah Gizi yang pembangunannya dulu dirintis Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) tersebut.

 

Di tempat tersebut terdapat sejumlah kegiatan, seperti pelacakan balita gizi buruk, deteksi tumbuh kembang anak, konseling, terapi ahli hingga pemberian makanan tambahan dan nutrisi tambahan bagi anak dengan kekurangan gizi.

 

“Di sini setiap Selasa dan Kamis ada program pendampingan dan edukasi pada orangtua tentang stunting serta pendampingan psikolog secara komprehensif. Mudah-mudahan tempat ini bisa jadi inspirasi bagi daerah-daerah lainnya untuk mewujudkan dan melahirkan anak-anak generasi penerus bangsa yang berkualitas,” katanya.

Rumah Gizi dan Kebun Gizi, Sarana Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang yang menginisiasi adanya Kebun Gizi dan Rumah Gizi untuk membantu peningkatan gizi warga masyarakat dan ketahanan pangan. (doc/ist)

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Kota Semarang, Endah Emayanti, dimintai keterangan disela acara peresmian mengatakan, Rumah Gizi hadir sebagai upaya menanggulangi masalah gizi masyarakat utamanya bagi anak-anak yang berpotensi stunting dan gizi buruk.

 

“Dinas kesehatan melakukan pencegahan stunting dengan pendampingan mulai dari ibu hamil, pendampingan 1000 HPK Nutrimas (nutrisionis masyarakat), hingga memfasilitasi anak-anak dengan gizi buruk dan stunting,” katanya.

 

Menurutnya, Rumah Gizi telah berdampak positif terhadap keberhasilan penanganan gizi buruk hingga 73,8 persen pada 2021, dan penurunan Prevalensi stunting 2,37 persen, Prevalensi Ibu Hamil Anemia 15,51 persen.

 

Melalui Rumah Gizi, kata dia, masyarakat, terutama kalangan ibu-ibu dari ekonomi lemah akan diberikan pelatihan memasak makanan bergizi sehingga memahami cara pengolahan dan bahan makanan yang kaya gizi.

 

“Masyarakat juga akan didampingi dalam pemenuhan gizi sesuai kebutuhan karena memang itu peran vital Rumah Gizi. Mereka juga akan mendapatkan bantuan sembilan bahan pokok secara berkala,” katanya.

 

Pemantauan kesehatan dan gizi, terutama pada kalangan balita untuk menekan angka kasus gizi buruk itu, lanjut dia, dilakukan pula dengan menerjunkan dokter spesialis anak di Rumah Gizi seminggu sekali.

 

Masyarakat bisa memanfaatkan berbagai layanan yang diberikan di Rumah Gizi secara cuma-cuma, dan dokter spesialis anak juga secara gratis akan memeriksa dan memantau ketercukupan gizi anak-anak.

 

Salah satu warga masyarakat Kota Semarang yang merasakan manfaat adanya Rumah Gizi adalah Kustiah. Warga Kelurahan Kuningan, Semarang Utara tersebut merasakan dampak dari program kegiatan yang ada di tempat tersebut.

 

Putri Kustiah yang mengalami gizi buruk dan stunting serta tidak bisa berjalan pada awalnya, kini mengalami perkembangan dan bisa berjalan setelah menjalani terapi setahun penuh di Rumah Gizi tersebut.

 

“Saya senang sekali anak saya perkembangannya bagus dan sekarang sudah bisa jalan padahal sebelumnya nggak bisa apa-apa. Di sini anak saya dapat obat-obatan, makanan dan nutrisi tambahan, terapi, pendampingan, hingga bimbingan konseling,” katanya terharu.

 

Senada dengan Kustiah, Estika Sari, warga Manyaran Semarang Barat, juga merasa terbantu dengan adanya Rumah Gizi tersebut. Anaknya mengalami perkembangan dan pertumbuhan signifikan setelah mengikuti sejumlah terapi dan pendampingan.

 

“Tadinya berat anak saya tidak mengalami kenaikan, namun setelah mengikuti sejumlah konseling di Rumah Gizi, sekarang anak saya mengalami peningkatan berat badan signifikan dan bertambah tinggi, pokoknya senang sekali, anak saya ada perkembangan setelah ke sini,” katanya.

 

Selain Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, dalam acara peresmian Kebun Gizi tersebut juga dihadiri Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, serta Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi.

Hery Priyono