blank
Salah satu kegiatan vaksinasi yang digelar PR Sukun. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus, segera mengintensifkan penyuntikan 40 ribu dosis vaksin Pfizer untuk menghindari masa kedaluwarsa.

Upaya tersebut untuk menghindari kejadian 4 ribu vaksin Astrazeneca yang kadaluwarsa terulang lagi.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Aniq Fuad menyebutkan saat ini Kudus telah menerima 40 ribu dosis vaksin Pfizer.

“Khusus untuk vaksin Pfizer, suhu penyimpanannya idealnya minus 70 derajat Celcius, sedangkan tempat penyimpanan yang kami miliki suhunya minus 20 derajat Celsius. Akhirnya, kami harus menyelesaikan penyuntikannya lebih cepat dari vaksin jenis lainnya yang kami terima selama ini,” kata Aniq, Kamis (4/11).

Ia mengakui vaksin yang diterima saat ini Pfizer untuk dosis pertama, sedangkan Sinovac hanya untuk dosis kedua.

Untuk itulah, kata dia, 40.000 dosis vaksin Pfizer yang diterima langsung didistribusikan ke masing-masing fasilitas kesehatan, klinik, maupun rumah sakit karena dalam jangka satu bulan harus habis. Berbeda ketika memiliki fasilitas penyimpanan dengan suhu minus 70 derajat Celcius bisa sampai tiga bulanan.

Vaksin yang diterima selanjutnya dipastikan lebih banyak Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna yang akan diprioritaskan untuk dosis pertama.

“Karena keterbatasan tempat penyimpanan, kami belum bisa menerima tambahan vaksin karena masih fokus untuk menghabiskan stok yang masih ada agar tidak ada vaksin yang memasuki masa kedaluwarsa,” ujarnya.

Ia mencatat sekitar 2.700 dosis vaksin yang sudah kedaluwarsa per 29 Oktober 2021, mengingat saat 41.000 dosis vaksin diterima masa kedaluwarsanya hanya tersisa 13 hari. Dengan durasi waktu yang pendek, tentunya kesulitan menghabiskan, belum lagi di masyarakat beredar isu vaksin AstraZeneca memiliki KIPI yang berlebihan.

Terkait dengna isu yang beredar banyak terjadi reaksi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah disuntik vaksin AstraZeneca, Pfizer, maupun Moderna, kata dia, tidak benar karena Kudus sudah menerima 100.000 dosis vaksin AstraZeneca, namun hingga saat ini belum ada informasi yang mengalami KIPI berlebihan.

“Hanya saja, masyarakat sudah terlanjur termakan isu. Kalaupun ada KIPI setelah suntikan vaksin biasanya masih tahap wajar. Untuk itu, kami ingatkan jangan mudah termakan kabar tidak benar,” ujarnya.

Tm-Ab