blank
Wakil Ketua DPRD Jepara Drs Junarso saat menyerahkan bantuan pakan

JEPARA (SUARABARU.ID) – Jika dibudidayakan dan dikembangkan dengan teknologi yang tepat, ikan bandeng potensial menjadi produk unggulan daerah. Bahkan bisa membawa Kabupaten Jepara menjadi kota bandeng.

Motivasi tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Junarso, saat menghadiri acara Temu Lapang Pembudidaya Ikan Bandeng di Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kamis (21/10/2021).

Pertemuan yang berlangsung di tambak budidaya milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sido Maju Jaya tersebut, dihadiri Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Balai Besar Perikanan  Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Moh. Arifin, Kepala Dinas Perikanan (Diskan)Kabupaten Jepara Wasiyanto, dan perwakilan pokdakan dari berbagai desa di Kabupaten Jepara.

“Seluruh stake holders mulai dari BBPBAP, Diskan, Unisnu (perguruan tinggi), hingga pembudidaya harus bersinergi dengan baik. Saat ini ada perhatian besar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui BBPBAP terhadap pembudidaya di Jepara,” ” kata Junarso.

blank
Penyerahan bantuan pakan oleh Plt. Kepala BBPBAP Jepara Moh. Arifin

Ini didukung dengan kesungguhan pemerintah daerah dalam recovery  ekonomi melalui optimalisasi pengelolaan budidaya. Sedangkan Unisnu mendukung melalui peningkatan kompetensi ekonomi dan bisnis untuk membantu pemasaran” kata Junarso.

Menurutnya, jika sinergi dilakukan, maka kesejahteraan pembudidaya akan terwujud dan mampu menjadikan Jepara sebagai kota bandeng.

“Ini bisa berjalan kalau kelompok tanpa ragu selalu berkoordinasi dengan semua unsur pemerintahan yanh tugas pokoknya memang menyejahterakan masyarakat,” lanjut Junarso.

Sesuai kewenanganmya di lembaga legislatif, Junarso menyebut, untuk mendukung peningkatan produksi bamdemg, pihaknya akan memastikan hasil temu lapang ini ditindaklanjuti pemerintah daerah dalam pembahasan APBD 2022 yang segera dibahas di DPRD.

Dalam tahapan selanjutnya, upaya mendukung peningkatan produksi sektor perikanan budidaya, Junarso menyebut keinginan pembudidaya diserap sebagai aspirasi untuk diperjuangkan dalam APBD tahun 2023.

Optimisme Junarso bahwa bandeng bisa menjadi produk unggulan daerah sekaligus mengangkat perekonomian pembudidaya, didasarkan pada pernyataan Plt. Kepala BBPBAP Jepara Moh. Arifin bahwa pihaknya memberi dukungan maksimal dalam peningkatan kapasitas produksi pokdakan di Jepara. Dukungan diberikan dalam bentuk bantuan bibit, peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya, hingga pendampingan teknologi yang tepat.

Saat memberi sambutan, Moh. Arifin menyebut, BBPBAP sudah melakukan berbagai kegiatan pendampingan dan peningkatan kapasitas pokdakan dengan berbagai bantuan dan pemberdayaan. Menurutnya, Donorojo adalah 1 dari 3 klaster budidaya bandeng di Jepara.  “Kami berjuang untuk pokdakan tanpa minta apa-apa. Kami hanya minta para petani tambak berkembang,” kata Arifin di depan perwakilan-perwakilan pokdakan.

Selama ini, kata Arifin, dengan pola budidaya konvensional pokdakan di Ujungwatu hanya mampu menghasilkan 6 ton bandeng pada setiap masa budidaya. Produksi itu dihasilkan dari tambak seluas 6 hektare.

“Dengan teknologi semi intensif dan pengolahan air yang baik, termasuk kami sediakan instalasi pengolah limbahnya, insyaallah (hasil produksi) bisa meningkat dari 6 ton menjadi 18 ton,” kata Arifin.

Selain peningkatan produksi, kata Arifin, dengan sinergi bersama pemerintah daerah, upaya peningkatan kesejahteraan pembudidaya juga dilakukan dalam bentuk peningkatan kapasitas pembuatan produk berbahan bandeng. Dengan demikian, nilai tambahnya pun bisa dipetik.

“Produk olahan yang sudah ada berkat pendampingan Dinas Perikanan adalah bandeng presto, bandeng asap, dan bandeng cabut duri. Bahkan Dharma Wanita juga memberi pelatihan produk olahan rumput laut,” jelas Arifin.

Pada kesempatan tersebut, BBPBAP juga menyerahkan bantuan pakan mandiri produksi BBPBAP sebanyak 11,2 ton, serta   bantuan benih bandeng, udang windu, dan udang vaname untuk sejumlah kelompok pembudidaya di Jepara. Bantuan pakan mandiri itu naik dari tahun 2020 yamg hanya 4 ton

Kepala Dinas Kelautan Kabupaten Jepara Wasiyanto mengatakan, di Ujungwatu ada kelompok tambak, kelompok budidaya, dan kelompok pengolah. Di Desa Clering dan Ujungwatu, total terdapat 8 kelompok pembudidaya.

“Turut bergabungnya BBPBAP dalam pemberdayaan kelompok yang sudah lama berjalan ini, kami harapkan mengangkat pengetahuan dan keterampilan pokdakan,” katanya.

Hadepe / Sls