blank
Mahfud MD bersiap menekan tombol penanda diresmikannya Gedung Menara USM, didampingi Gubernur Jateng. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gedung Menara Universitas Semarang (USM) yang diberi nama Gedung Prof Dr Muladi SH, diresmikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), selaku Ketua Dewan Penyantun USM, Mahfud MD, di Kampus USM, Semarang, Kamis (21/10/2021).

Menurut Mahfud, Gedung Menara USM sebagai penanda bahwa kampus USM yang berada di Jalan Soekarno-Hatta, Semarang, terus bergerak maju dalam pengembangan institusi.

”Gedung ini adalah kebanggaan keluarga besar USM, yang terus bergerak maju untuk perkembangan civitas akademika USM. Harapannya, Gedung Menara USM bisa membangun SDM unggul dalam keilmuan maupun karakter,” kata Mahfud dalam sambutannya.

BACA JUGA: Gerindra Jateng Dorong Vaksinasi Tanpa Domisili untuk Percepatan

Menurut dia, pembangunan itu sejalan dengan visi USM, yakni menghasilkan sumber daya insani beradab, serta mampu bersaing secara Nasional dan global.

Mahfud lalu bercerita, bagaimana keterlibatannya dengan USM. Diungkapkan dia, dirinya sudah menjadi Ketua Dewan Penyantun jauh sebelum menjadi Menko Polhukam. Saat itu tahun 2017, ketika berada di Tokyo, Jepang, tiba-tiba ditelpon Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Dr Muladi SH, untuk mengisi kuliah umum di USM.

”Karena saya menganggap Prof Muladi adalah senior dan guru, dengan senang hati saya datang ke USM. Namun saat Prof Muladi memberikan sambutan, beliau meminta saya menjadi Ketua Dewan Penyantun, dan permintaan ini tak boleh ditolak. Mungkin karena saya jadi Ketua Dewan Penyantun ini, saya jadi Menko Polhukam,” tuturnya, yang disambut tawa hadirin.

BACA JUGA: Jateng Mendapatkan Apresiasi Unicef atas Penanganan Anak Terdampak Covid-19

Menara ini dinamakan Gedung Prof Muladi, untuk mengenang jasa almarhum Prof Dr Muladi SH, yang telah berpulang pada 31 Desember 2020. Prof Muladi adalah Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip), yang merupakan Badan Penyelenggaran USM.

Usai meninggal, posisinya digantikan Prof Dr Miyasto SU. Tak berapa lama Miyasto pun tutup usia, dan digantikan lagi oleh Prof Sudharto P Hadi MES PhD.

Hadir dalam acara peresmian, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta anggota Forkopimda Jateng, jajaran pembina dan pengurus Yayasan Alumni Undip, keluarga besar USM dan Nani Ratna Asmara Muladi bersama keluarga.

BACA JUGA: Kentang Kecamatan Pakis Diolah Jadi Makanan Olahan di Surabaya

Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto menyampaikan, gedung itu bukan sebagai sindiran terhadap perguruan tinggi yang tidak mumpuni. Juga bukan sebagai menara gading.

”Kami berharap, dengan adanya gedung ini, lulusannya akan lebih baik. Lulusan USM menjadi sujana, bukan durjana. Mudah-mudahan gedung ini jadi pelopor untuk inovasi seperti yang dicanangkan Presiden RI Jokowi,” ucap mantan Rektor Undip ini.Selain itu, Menara USM ini bisa menjadi ikon atau landmark Kota Semarang di wilayah timur. ”Kalau Undip punya gedung Widya Puraya, UGM punya Bulaksumur, dan USM punya Menara USM,” imbuhnya.

BACA JUGA: Bank Jateng Raih 2 Penghargaan di Ajang Digital Services Tempo Financial Award 2021

Hal senada juga diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dia menuturkan, meskipun warna cat Menara USM kuning gading, dia berharap tidak menjadi menara gading.

Segala inovasi, riset, dan teknologi yang dihasilkan civitas akademika, bisa dirasakan masyarakat dan berguna bagi bangsa ini.

”Kami punya pekerjaan rumah yang serius, bonus demografi dan kebutuhan pangan. Kebetulan di sini ada Fakultas Teknologi Pertanian. Nah, USM mau ambil peran yang mana. Berita terakhir pemerintah tidak akan lagi menjual alat transportasi berbahan bakar fosil, bergeser ke elektronik tenaga baterai. Silakan USM mau ambil peran dimana,” papar Ganjar.

BACA JUGA: Kemenkumham Jateng Gelar Baksos Kumham Peduli, Kumham Berbagi dan Empati Kumham

Dia juga mengibaratkan, Undip sebagai orang tua dari USM. Undip selama ini telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi terkait permasalahan land subsidence (penurunan muka tanah), dan sea level rise (peningkatan air laut), di beberapa daerah Pantura Jateng.

”Orangtuanya (Undip) sudah mengambil peran, sekarang saatnya anaknya (USM) juga mengambil peran,” imbuh Ganjar.

Di bagian lain, Rektor USM Andy Kridasusila SE MM menyebutkan, setelah berdirinya Gedung Menara USM yang dilengkapi dengan perpustakaan digital sebagai jantungnya universitas, serta kolam renang dan gym, pihaknya akan ‘nge gas’ untuk mengembangkan institusinya.

BACA JUGA: Walikota Kediri Pun Belajar Soal Pengelolaan KIHT ke Bupati Kudus

Ketua Tim Pembangunan Menara USM, Ir H Soeharsojo IPU melaporkan, pembangunan gedung ini dikerjakan PT Megah Karya Tika Pratama, selaku pemenang lelang dalam pembangunan yang menelan biaya Rp 151 miliar lebih itu.

Menurutnya, gedung yang memiliki 10 lantai ini, berisi fasilitas pendukung untuk proses pembelajaran di USM. Antara lain ruang kuliah yang dilengkapi dengan perlengkapan teknologi informasi, ruang seminar, ruang multimedia, perpustakaan tingkat internasional, ruang pentas seni dan olahraga.

Kemudian ada pula layanan bimbingan konseling, data center, ruang kegiatan mahasiswa, kafe serta kolam renang yang berada di lantai atas.

Riyan