blank
H Abdul Kadir Karding (kiri) menerima penghargaan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir atas kerja sama acara di Magelang, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Anggota Komisi VII DPR RI, H Abdul Kadir Karding, mengatakan,nuklir di Indonesia dianggap sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang berbahaya. Itu karena peristiwa bom Herosima dan kebocoran nuklir Cernobil yang dampaknya besar.

“Yang harus disadari dan dibantu sosialisasi bahwa sebenarnya nuklir adalah sumber energi yang murah, kekuatannya luar biasa, dan akan bisa menolong krisis energi”, katanya.

Dia mengatakan hal itu dalam acara diseminasi perencanaan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, yang digelar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bekerja sama dengan
Komisi VII DPR RI di Mungkid, Kabupaten Magelang, hari ini.

Disebutkan, di Eropa saat ini krisis energi. Sebenarnya di Indonesia potensi energinya besar. Uraniumnya di Kalimantan besar. Itu bisa jadi sumber energi kita. Tinggal bagaimana mengembangkan teknologinya, membuat masyarakat menerima dengan baik, termasuk mendorong pemerintah punya political will untuk mengembangkan nuklir sebagai salah satu sumber energi yang dapat bermanfaat.

Nuklir itu bisa untuk kesehatan, pertanian, teknologi. Bisa juga untuk pembangkit tenaga listrik. Apalagi di Indonesia kan belum ada pembangkit. “Memang harus ada keberanian untuk itu, dengan satu jaminan yang betul-betul aman,” tandasnya.

Kalau memakai nuklir bisa menghemat listrik sampai berapa puluh persen. Selain energi-energi terbarukan lain yang bisa dipakai. Maka harus didorong, industri-industri yang bisa memperbaiki teknologi seperti di bidang sayuran , pertanian, harus dikembangkanm

Kalau perlu harus menyekolahkan orang sebanyak-banyaknya untuk punya keahlian soal nuklir. Karena problem kita sekarang belum ada tim baku untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir. Sementara kalau memesan ke vendornya sekarang masih antre. Jadi kita belum bisa membangun.

“Kita tidak punya tenaga yang sudah baku, punya standarisasi keamanan yang tinggi. Kalau punya kan enak bisa membangun sendiri,” ujarnya.

Ditambahkan, kalau membangun pembangkit tenaga listrik skalanya tidak usah besar dahulu. Juga tempatnya harus dengan teknologi yang betul-betul aman.

Mengawasi

Pejabat Biro Perencanaan dan Keuangan Bapeten, Akhmad  Husamah, saat membuka acara itu mengatakan, Bapeten merupakan Badan non-Kementerian di bawah Presiden yang bertugas mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir. Nuklir bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat kemasyarakatan. Seperti bidang kesehatan, industri , maupun penelitian. Dari izin kesehatan yang digunakan untuk rontgen (ronsen) dan sebagainya di Magelang ada dua fasilitas yang menggunakan pemanfaatan tenaga nuklir.

Se-Indonesia Bapeten sudah mengeluarkan izin sebanyak 16 ribu. Dari jumlah itu yang untuk fasilitas kesehatan sebanyak 3.300, industri sekitar 700. “Di Kabupaten Magelang ada dua fasilitas industri dan enam fasilitas kesehatan yang memanfaatkan tenaga nuklir. Dengan total izin sekitar 16,” jelasnya.

Indonesia juga ada reaktor penelitian. Gunanya untuk menghasilkan berbagai hal, salah satunya untuk menjamin kesehatan masyarakat, kemudian juga untuk pertanian. Sejauh ini di negara kita ada tiga fasilitas nuklir, yakni di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.

Sekjen Kaukus Masyarakat Madani,
Muhammad Abdul Najah, dalam acara yang sama mengatakan, acara itu sebagai ikhtiar bersama bahwa nuklir itu ada dan dikelola. Nuklir tidak hanya untuk senjata, tetapi juga ada varietas palawija, kedelai, padi yang bisa direkayasa menggunakan tenaga nuklir. Mungkin bisa diimplementasikan di
Magelang. Padi yang ditanam menggunkan rekayasa tenaga nuklir.

Sejauh ini masyarakat belum begitu tahu, apa itu tenaga nuklir dan bisa untuk apa saja. Melalui acara itu
peserta yang merupakan anggota Kaukus Masyarakat Madani diharap mengikuti dengan baik, agar bisa paham tentang nuklir. Sehingga kalau ada orang bicara tentang nuklir, peserta kegiatan itu bisa menjelaskan. Bahwa nuklir tidak selalu menakutkan. Andai pemerintah akan membuat PLTN tidak akan takut. “Selama ini kalau bicara nuklir selalu menakutkan. Melalui acara ini akan dijelaskan bahwa nuklir bisa dijinakkan,” katanya.

Radiasi

Kepala Biro Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik, Indra Gunawan, dalam paparannya mengatakan, selama ini kalau bicara nuklir
biasanya terbayang radiasi. Padahal sebenarnya nuklir sudah ada di kehidupan sehari-hari kita.

Sebenarnya ada aturan berapa dosis pemakaian yang bisa diterima manusia, sehingga manfaatnya lebih besar dibanding dampak negatifnya.Dengan adanya Bapeten, dibuat aturan tentang penggunaan nuklir. Sehingga efek negatifnya sangat kecil, yang lebih besar manfaatnya. Bapeten memastikan bahwa yang memakai atau yang terkena radiasi memang akan selamat.

Disinggung, di dekat televisi ada radioaktifnya. Itu bahaya apa tidak. Peralatan mikrowive juga demikian. Tetapi itu yang mengatur Kementerian Kesehatan. “Selama ini juga ada penilaian di bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi atau SUTET tanahnya tidak laku karena dianggap ada efek negatif bagi tubuh manusia,” katanya.

Namun ditegaskan, yang diawasi Bapeten adalah penggunaan nuklir untuk kesehatan, industri,
Instalasi non-reaktor. Kata dia, yang bisa mendeteksi ada nuklir atau tidak itu ada alatnya. Karena nuklir tidak terdeteksi pancaindra dan tidak ada bentuknya.

Selama ini di pintu ruang rontgen ada stiker tidak boleh masuk ke dalam ruangan. Itu karena manusia tidak boleh menerima paparan radiasi. Terutama kalau memang tidak membutuhkan. Kalau mau diperiksa paru-parunya karena Covid memang dibutuhkan. Manfaatnya lebih besar daripada negatifnya. Sehingga sengaja diberi paparan radiasi dalam ukuran tertentu, untuk mengetahui ada yang perlu ditindaklanjuti oleh dokter atau tidak

“Di bawah matahari ada radiasi alam walau levelnya tidak besar. Level besar adalah yang digunakan untuk industri. Misalnya yang untuk mengukur kepadatan rokok, itu memakai radioaktif. Juga di pabrik kertas untuk mengukur tebal tipisnya, termasuk pembuat minuman kemasan untuk mengukur isinya, juga untuk melihat las-lasan pipa bahan bakar minyak,” jelasnya.

Peserta acara itu cukup antusias, terbukti cukup banyak yang mengajukan pertanyaan. Salah satunya peserta bernama panggilan
Ompong bertanya agar sayuran bisa tahan lama bagaimana cara
memanfaatkan nuklir dan bahayanya seberapa. “Ada aturan kandungannya,” jawab
Indra Gunawan.

Ada pula pertanyaan agar daging ayam yang dikirim ke luar Jawa bisa awet. Selama ini menggunakan alat pendingin freezer. Apakah bisa menggunakan nuklir, cara  mendapatkannya bagaimana dan
apakah perlu izin.

Dijawab bahwa pada prinsipnya radiasi yang dipancarkan pada suatu produk untuk membunuh bakteri. “Itu tidak perlu izin, yang izin yang punya fasilitas reaktor nuklir,” jelasnya.

Eko Priyono