blank
Petugas Bank Jateng menyerahkan hadiah kepada Rahayu Rizky, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) menyelenggarakan wisuda Magister, Sarjana dan Ahli Madya pada Sabtu (16/10) dan Minggu (17/10). Jumlah wisudawan pada periode ini sebanyak 622 mahasiswa.

Sebagai wisudawan terbaik Unimma pada saat ini adalah Rahayu Rizky Pratama SKep dengan IPK 3,92. Skripsi yang disusun berjudul: Hubungan study from home dengan tingkat kecanduan gadget pada remaja. Rahayu Rizky Pratama merupakan lulusan dari prodi S1 Ilmu Keperawatan.

Dekan Fikes Unimma, Dr Heni Setyowati Esti Rahayu SKp MKes, mengungkapkan bahwa Rahayu Rizky Pratama merupakan mahasiswa yang rajin, tekun dan memiliki semangat tinggi, sehingga sudah sepantasnya meraih prestasi tersebut. Dia berharap, mahasiwa yang lain terutama adik-adik kelasnya bisa mengikuti jejak Rahayu.

Kaprodi S1 Keperawatan, Ns Sodiq Kamal MSc menyampaikan bahwa saat ini masih era pandemi meski jumlah pasien terkonfirmasi baru sudah menurun. Namun masih perlu antisipasi, sehingga pembelajaran akan dilaksanakan secara kombinasi luring dan daring. Terkait itu mahasiswa diharapkan tetap semangat dan tekun mengikuti pembelajaran, supaya berhasil dengan baik.

Menyinggung prestasi Rahayu Rizky SKep, lulusan tersebut mendapatkan tali asih dari Bank Jateng. Itu sebagai penyemangat bagi adik kelas, untuk terus berpretasi.

Sementara Rahayu Risky Pratama hari ini bersyukur atas prestasi yang diraih. “Alhamdulillahi rabbil alamin saya sebagai wisudawan terbaik mengucapkan terima kasih kepada dosen, terutama bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Kesehatan atas bimbingan, ilmu, dan dukungannya selama empat tahun. Saya bangga menjadi lulusan Unimma, banyak ilmu yang saya dapatkan selama di Unimma, baik dari akademik maupun non akademik,” katanya.

Ditambahkan, Unimma memberikan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi dengan sangat baik. Selama pandemi, Fikes juga memfasilitasi pembelajaran secara daring, baik diskusi maupun skill yang dibuat semaksimal mungkin. Meskipun banyak hambatan seperti sinyal dan kendala lain.

“Saya berharap teman-teman mahasiswa tidak putus asa dan menyerah,” harapnya kepada teman dan adik kelasnya.

Rahayu juga memberikan beberapa tips selama pembelajaran daring agar tetap produktif. Yaitu mencatat apa yang dijelaskan oleh dosen dan bertanya saat kurang paham. Selain itu dia lebih sering browsing apabila masih kurang paham.

Pembelajaran daring bukan sebagai alasan untuk tidak berprestasi apalagi menyerah. “Saya berharap ke depan Fikes lebih baik lagi, baik dari segi pelayanan maupun fasilitas. Ayo kuliah di Unimma yang Islami, inovatif dan kompetitif,” ajak Rahayu.

Eko Priyono